Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Wamendag Roro Bahas Ekspor UMKM dan Akselerasi I-EU CEPA dalam Pertemuan Bilateral dengan Jerman

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wamendag Roro Bahas Ekspor UMKM dan Akselerasi I-EU CEPA dalam Pertemuan Bilateral dengan Jerman
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti melakukan pertemuan bilateral dengan State Secretary of the Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (Bundesministerium für wirtschaftliche Zusammenarbeit und Entwicklung/BMZ) Niels Annen membahas peningkatan ekspor UMKM di Berlin, Jerman, Senin (16/9/2025). (ANTARA/HO-Kemendag))

Pantau - Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti, mendorong peningkatan ekspor produk UMKM Indonesia ke Jerman dan percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) dalam pertemuan bilateral dengan State Secretary Niels Annen di Berlin, Senin, 16 September 2025.

Fokus Dorong UMKM Ekspor dan Percepat I-EU CEPA

Dalam pertemuan dengan pejabat tinggi Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ), Roro menekankan pentingnya membuka pasar lebih luas bagi produk-produk UMKM Indonesia, khususnya ke Eropa.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia saat ini berkomitmen memperkuat ekspor UMKM melalui program UMKM BISA Ekspor, dan berharap program tersebut dapat diintegrasikan dengan inisiatif pemerintah Jerman seperti forum JEIC (Komite Ekonomi dan Investasi Bersama Jerman-Indonesia).

Salah satu produk yang diandalkan dalam ekspor adalah kopi, mengingat:

  • Tingginya minat konsumen Eropa terhadap kopi
  • Banyaknya pelaku UMKM Indonesia yang bergerak di sektor kopi
  • "Diharapkan ekspor kopi Indonesia ke Jerman dapat ditingkatkan", ujar Roro.

Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan saat kunjungan ke Brussel pada 13 Juli 2025 untuk segera mempercepat penandatanganan I-EU CEPA.

Perjanjian I-EU CEPA diharapkan:

  • Meningkatkan nilai perdagangan Indonesia–Uni Eropa
  • Mengurangi ketergantungan pada pasar negara tertentu
  • Memberikan stabilitas di tengah ketidakpastian geopolitik global

Tanggapan Jerman: EUDR dan Kolaborasi Perdagangan Berkelanjutan

State Secretary Niels Annen dari BMZ menyampaikan bahwa Jerman terbuka untuk mendukung komoditas Indonesia dalam memenuhi ketentuan EU Deforestation Regulation (EUDR), yang berdampak pada sejumlah ekspor utama Indonesia.

Untuk mendukung hal ini, pemerintah Jerman akan:

  • Mengintensifkan sosialisasi teknis melalui Import Promotion Desk (IPD)
  • Meluncurkan program German Desk di Jakarta guna mempermudah koneksi pelaku usaha Indonesia–Jerman
  • German Desk akan memfasilitasi kerja sama business to business dan mempercepat proses kemitraan antar pelaku usaha.

Selain itu, BMZ menegaskan pentingnya kerja sama dalam perdagangan berkelanjutan.

BMZ telah menjalin kerja sama dengan Bappenas melalui:

  • Forum on Sustainable Palm Oil
  • Riset terkait perdagangan berkelanjutan

Pemerintah Jerman juga menyatakan keterbukaan terhadap forum bilateral khusus untuk membahas isu deforestasi secara mendalam.

Neraca Perdagangan dan Investasi Indonesia–Jerman

Total perdagangan Indonesia–Jerman pada tahun 2024 tercatat sebesar 6,2 miliar dolar AS, dengan rincian:

  • Ekspor Indonesia ke Jerman: 2,4 miliar dolar AS (turun 5,1% dibanding 2023)
  • Impor Indonesia dari Jerman: 3,8 miliar dolar AS (turun 20,3% dibanding 2023)

Peringkat Jerman dalam perdagangan Indonesia:

  • Tujuan ekspor ke-19 terbesar
  • Sumber impor ke-12 terbesar

Produk ekspor utama Indonesia ke Jerman:

  • Mesin percetakan: 296,8 juta dolar AS
  • Tembaga: 162 juta dolar AS
  • Alas kaki berbahan kulit: 101,9 juta dolar AS
  • Kopi: 88,2 juta dolar AS
  • Alas kaki berbahan tekstil: 72,3 juta dolar AS

Produk impor utama Indonesia dari Jerman:

  • Produk otomotif: 301,5 juta dolar AS
  • Obat-obatan: 129,3 juta dolar AS
  • Sirkuit elektronik terpadu: 121,8 juta dolar AS
  • Mesin: 97,2 juta dolar AS
  • Produk kimia: 83,9 juta dolar AS

Jerman juga tercatat sebagai investor asing langsung (FDI) ke-15 terbesar di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar 343,3 juta dolar AS pada 2024, tersebar di 3.235 proyek.

Penulis :
Aditya Yohan