Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dendi Tegar Dorong UMKM Masuki Pasar B2B Lewat Platform Terintegrasi PaDi UMKM

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Dendi Tegar Dorong UMKM Masuki Pasar B2B Lewat Platform Terintegrasi PaDi UMKM
Foto: (Sumber: Chief Marketing Officer Danantara Asset Management Dendi Tegar Danianto memberikan keterangan di sela-sela PaDi Business Forum & Showcase 2025, di The Gade Tower Jakarta, Rabu (10/12/2025). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira..)

Pantau - Chief Marketing Officer Danantara Asset Management Dendi Tegar Danianto mengajak para pelaku UMKM untuk mulai bertumbuh melalui pendekatan ke sektor business-to-business (B2B), tidak hanya mengandalkan pasar business-to-customer (B2C).

Pentingnya Arah UMKM ke Sektor B2B

“Orang mungkin banyak berbicara UMKM itu di segi ranah business-to-customer (B2C). Nah yang sedang kita kerjakan ini kan B2B. Makanya ini menjadi perhatian dari Danantara, karena menurut kita penting untuk men-trigger juga growth UMKM di B2B sector,” ungkapnya.

Dendi menjelaskan bahwa salah satu langkah UMKM masuk ke sektor B2B adalah melalui platform khusus seperti marketplace PT Telkom Indonesia (Persero), Pasar Digital (PaDi) UMKM, yang menghubungkan pelaku UMKM dengan kementerian, lembaga, BUMN, dan pemerintah daerah.

Dengan adanya platform terintegrasi seperti PaDi UMKM, instansi pemerintahan diharapkan dapat memprioritaskan belanja barang dan jasa dari UMKM lokal dengan sistem pembayaran yang lebih mudah dan efisien.

“Yang paling mudah adalah kita yang di Danantara dan BUMN sebagai offtaker-nya. Ini di BUMN, besar sekali market-nya,” ujarnya.

Peningkatan Kapabilitas, Akses Pasar, dan Permodalan

Menurut Dendi, UMKM lokal yang terhubung ke platform B2B memiliki potensi transaksi lebih besar terutama melalui pengadaan kementerian dan lembaga, sehingga penting untuk melakukan unlock the value agar kegiatan bisnis menjadi lebih rapi, efektif, dan efisien.

Pendekatan UMKM ke pasar B2B perlu diperkuat dengan dukungan pemangku kepentingan termasuk BUMN melalui business matching dan peningkatan kapabilitas usaha.

“Ini tidak cuma business matching, tapi juga kompetensi dan capability. Tidak banyak juga yang siap untuk melakukan transaksi mereka, komersialisasi mereka di ranah online,” ia mengungkapkan.

Dendi menambahkan bahwa dukungan tersebut juga berkaitan dengan kemudahan akses permodalan yang menjadi kebutuhan utama bagi UMKM dalam menjaga kelangsungan dan pengembangan bisnis.

“Nah ini yang kita lakukan, tidak cuma business matching. Business matching akan berkembang secara organik, banyak kalau memang pelanggannya sudah puas, bisa offtake kepada BUMN, happy dengan platform, tapi para pelanggannya mendapatkan bantuan akses ke pasar dan akses ke pendanaan,” tuturnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf