Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat 42 Poin di Tengah Tekanan Bursa Asia

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

IHSG Menguat 42 Poin di Tengah Tekanan Bursa Asia
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada Jumat (19/9) sore ditutup menguat 42,69 poin atau 0,53 persen ke posisi 8.051,12, meski bursa Asia mayoritas melemah.

Pergerakan IHSG dan Saham Sektoral

Indeks LQ45 turut naik 0,69 poin atau 0,09 persen ke posisi 809,99.

IHSG dibuka menguat sejak awal perdagangan, bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi pertama dan kedua.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat dengan industri memimpin 4,56 persen, disusul barang konsumen primer 0,70 persen dan barang baku 0,67 persen.

Sementara itu, lima sektor tertekan, yakni properti turun 0,81 persen, transportasi & logistik turun 0,71 persen, serta barang konsumen non primer turun 0,68 persen.

Saham-saham yang mencatat kenaikan tertinggi antara lain AMAN, HDFA, CSIS, INDX, dan LIVE, sedangkan yang turun tajam yakni OKAS, MGLV, FUTR, MINA, dan TOBA.

Frekuensi perdagangan tercatat 1.897.485 kali dengan jumlah saham berpindah tangan sebanyak 50,14 miliar lembar senilai Rp69,50 triliun.

Adapun 301 saham menguat, 350 melemah, dan 148 stagnan.

Sentimen Global dan Domestik

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menilai penguatan IHSG dipengaruhi sikap pelaku pasar yang masih mencermati arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) setelah The Fed menurunkan suku bunganya.

"Pelaku pasar terus mencerna prospek bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed setelah menurunkan suku bunganya, serta membuka peluang untuk penurunan lebih lanjut," ungkap Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan kehati-hatian dalam pelonggaran moneter.

Ia menyampaikan, "respons terukur terhadap pasar tenaga kerja yang mendingin dan menekankan bahwa bank sentral tidak bermaksud mempercepat siklus pelonggaran dan akan melanjutkan dengan hati-hati."

Sikap hati-hati tersebut membuat prospek pelonggaran jangka panjang masih kabur, sehingga pelaku pasar menilai The Fed tetap terlihat hawkish.

Dari Asia, Bank Rakyat China (PBOC) mempertahankan suku bunga acuan sehingga memunculkan spekulasi bahwa stimulus tambahan mungkin ditunda hingga 2026.

Selain itu, pasar juga menunggu komunikasi telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mengenai kesepakatan kepemilikan TikTok di bawah perusahaan AS.

Dari dalam negeri, Badan Anggaran DPR dan pemerintah sepakat memperlebar defisit RAPBN 2026 dari 2,48 persen menjadi 2,68 persen, yang diharapkan tetap dijalankan dengan hati-hati agar stabilitas ekonomi terjaga.

Kondisi Bursa Asia

Bursa Asia sore ini bergerak bervariasi.

Indeks Nikkei melemah 284,43 poin atau 0,63 persen ke 45.019,00, Shanghai turun 11,57 poin atau 0,30 persen ke 3.820,09, dan Straits Times terkoreksi 9,91 poin atau 0,23 persen ke 4.302,71.

Sementara itu, indeks Hang Seng hanya menguat tipis 0,24 poin atau 0,0 persen ke 26.545,56.

Penulis :
Arian Mesa