
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 22 September 2025 ditutup melemah 11,08 poin atau 0,14 persen ke level 8.040,04 meski pasar global digerakkan sentimen positif dari kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan China.
Sentimen Global Warnai Pasar
Indeks LQ45 turun 6,10 poin atau 0,75 persen ke posisi 803,89.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyampaikan, “Pelaku pasar menyambut baik dua pemimpin tinggi yaitu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang melakukan pembicaraan via telepon. Trump menyebut Xi Jinping telah menyetujui kesepakatan terkait aplikasi media sosial TikTok.”
Pemerintah China dalam pernyataan resmi menegaskan menghormati keputusan bisnis perusahaan dan berharap negosiasi dilakukan berdasarkan aturan pasar, hukum yang berlaku, serta prinsip non-diskriminatif.
Pelaku pasar kini menantikan detail kesepakatan yang dapat memengaruhi arah investasi global ke depan.
Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada kebijakan moneter Bank Sentral China (PBOC) yang mempertahankan suku bunga acuan Loan Prime Rate (LPR) satu tahun di level 3,0 persen dan LPR lima tahun di 3,5 persen.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian menjaga stabilitas kredit, mendukung perdagangan regional, sekaligus merespons data ekonomi yang menunjukkan potensi perlambatan domestik.
Tekanan dari Dalam Negeri dan Pergerakan Sektoral
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati risiko arus keluar modal setelah Bank Indonesia (BI) mencatat capital outflow sebesar Rp8,12 triliun sepanjang pekan ketiga September 2025.
BI mengungkapkan capital outflow tersebut meningkatkan premi risiko investasi di Indonesia.
IHSG pada perdagangan hari ini sempat dibuka menguat, namun berbalik ke zona negatif hingga penutupan sesi pertama, dan tetap melemah hingga akhir sesi kedua.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor tercatat menguat dengan rincian sektor industri naik 1,98 persen, sektor infrastruktur naik 1,50 persen, dan sektor barang baku naik 1,14 persen.
Sementara itu, dua sektor terkoreksi, yaitu sektor kesehatan yang turun 0,61 persen dan sektor keuangan melemah 0,45 persen.
Saham dengan penguatan terbesar antara lain SAFE, ARII, INDS, LPLI, dan PUDP.
Sedangkan saham dengan pelemahan terbesar yaitu CLAY, MGLV, FLMC, UDNG, dan WGSH.
Frekuensi perdagangan saham mencapai 2.311.594 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 39,79 miliar lembar senilai Rp23,08 triliun.
Adapun rincian pergerakan saham menunjukkan 371 saham naik, 297 saham turun, dan 132 saham stagnan.
Perbandingan dengan Bursa Asia
Bursa Asia sore ini bergerak variatif.
Indeks Nikkei menguat 460,19 poin atau 1,02 persen ke 45.506,00.
Indeks Hang Seng melemah 200,96 poin atau 0,76 persen ke 26.344,14.
Indeks Shanghai naik 8,49 poin atau 0,22 persen ke 3.828,58.
Sedangkan Indeks Strait Times melemah tipis 2,87 poin atau 0,07 persen ke 4.289,98.
- Penulis :
- Shila Glorya