
Pantau - Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana sebesar Rp9,9 triliun untuk memperkuat hilirisasi komoditas perkebunan utama sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani di berbagai daerah.
Fokus pada Replanting dan Perluasan Komoditas Strategis
Anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan penanaman kembali (replanting) dan perluasan lahan enam komoditas unggulan, yaitu:
- Kelapa
- Kakao
- Jambu mete
- Kopi
- Lada
- Pala
Total luas lahan yang menjadi target program ini mencapai 800.000 hektare, dengan fokus pengembangan diarahkan pada daerah-daerah yang memiliki kondisi agroklimat yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat sektor hilir dan menambah nilai tambah produk perkebunan dalam negeri.
Hilirisasi Kakao Dimulai dari Aceh Utara
Salah satu titik penguatan hilirisasi yang saat ini berjalan adalah di Desa Paloh Mampree, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, yang menjadi lokasi pengolahan kakao.
Proses pengolahan komoditas kakao di daerah tersebut menjadi contoh konkret implementasi program hilirisasi yang tengah digalakkan pemerintah.
Diharapkan, dengan investasi ini, pendapatan petani akan meningkat, daya saing produk perkebunan nasional akan membaik, dan ketergantungan pada ekspor bahan mentah dapat dikurangi secara bertahap.
- Penulis :
- Aditya Yohan