
Pantau – Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada awal perdagangan Senin (29/9/2025), didorong data inflasi Amerika Serikat yang sesuai perkiraan.
Pergerakan Rupiah
Rupiah naik 93 poin atau 0,56 persen menjadi Rp16.645 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.738.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menyebut penguatan rupiah ditopang ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter AS setelah rilis data inflasi terbaru.
Data Inflasi dan Dampaknya
Inflasi AS tercatat:
- PCE Inti MoM naik 0,2%
- PCE YoY Agustus 2025 tumbuh 2,7%, naik dari 2,6% pada Juli
- PCE Inti YoY stabil di 2,9%, masih di atas target The Fed sebesar 2%
Meskipun biaya hidup tetap tinggi akibat kenaikan harga makanan, barang, dan jasa, data tersebut tetap membuka peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga.
Sentimen Konsumen
Indeks sentimen konsumen AS direvisi turun menjadi 55,1 dari 55,4, serta lebih rendah dibanding bulan lalu (58,2). Kondisi ini dianggap memberi dorongan positif bagi rupiah karena menambah spekulasi pelonggaran kebijakan moneter AS.
Prospek Rupiah
Dengan latar belakang tersebut, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.650–Rp16.750 per dolar AS dalam jangka pendek.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf