
Pantau - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti menyatakan Indonesia mendorong kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha untuk mempercepat kesepakatan perjanjian dagang ASEAN dan Kanada (ASEAN-Canada Free Trade Agreement/ACAFTA).
Indonesia Jadi Koordinator ACAFTA
Indonesia berperan sebagai koordinator dalam pembahasan ACAFTA yang tengah berlangsung di kawasan.
Pada Pertemuan AEM Canada Consultation ke-14, Roro Esti memberikan penjelasan mengenai perkembangan proses negosiasi ACAFTA kepada 10 negara anggota ASEAN.
Komite Negosiasi Perdagangan (Trade Negotiating Committee/TNC) ACAFTA disebut telah mengambil sejumlah langkah strategis guna mempercepat proses negosiasi.
"Hingga pertemuan ini, sebanyak 41 persen negosiasi berbasis teks telah diselesaikan, dengan harapan dapat terselesaikan sampai di tingkat substansial ACAFTA di tahun 2026," jelas Wamendag Roro.
Apresiasi untuk Dukungan Sektor Swasta
Indonesia juga mengapresiasi konsistensi Dewan Bisnis Kanada-ASEAN (Canada-ASEAN Business Council/CABC) dalam mendukung kemajuan perundingan ACAFTA.
Roro Esti menilai keterlibatan pemangku kepentingan yang rutin difasilitasi CABC antara sektor swasta dan negosiator ACAFTA memberikan manfaat penting.
"Keterlibatan ini memberikan wawasan berharga, yang memungkinkan kita lebih memahami perspektif dan kebutuhan bisnis di lapangan, serta memastikan bahwa ACAFTA akan menjadi perjanjian yang relevan dan responsif terhadap realitas pasar," jelasnya.
Selain itu, Roro Esti juga menekankan pentingnya hubungan baik antara pelaku usaha Kanada dan Indonesia karena mereka merupakan pihak utama yang akan memanfaatkan perjanjian ACAFTA.
- Penulis :
- Leon Weldrick