Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pertamina Tegaskan Penggunaan Etanol dalam BBM Adalah Praktik Global untuk Tekan Emisi Karbon

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pertamina Tegaskan Penggunaan Etanol dalam BBM Adalah Praktik Global untuk Tekan Emisi Karbon
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Kesiapan armada truk tangki PT Pertamina Patra Niaga dalam menjaga ketersediaan BBM hingga pelosok negeri. (ANTARA/HO-PT Pertamina Patra Niaga))

Pantau - PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa pencampuran etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) merupakan praktik terbaik (best practice) yang telah diterapkan secara global guna mendukung transisi energi berkelanjutan dan menurunkan emisi karbon.

Etanol Dorong Lingkungan Lebih Bersih dan Ekonomi Lokal

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyatakan bahwa pencampuran etanol dalam BBM bukanlah hal baru.

" Penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global," ujarnya.

Etanol terbukti dapat menekan emisi gas buang kendaraan, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil murni, serta mendorong perekonomian lokal karena berbasis bahan baku pertanian seperti tebu dan jagung.

Dengan kandungan yang berasal dari tumbuhan, etanol menjadi alternatif energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan BBM fosil.

Pencampuran etanol ke dalam BBM juga berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas udara melalui pengurangan emisi karbon kendaraan.

Banyak Negara Sudah Terapkan Standar Campuran Etanol

Pertamina menjelaskan bahwa berbagai negara telah lebih dahulu menerapkan kebijakan pencampuran etanol dalam BBM secara luas.

Amerika Serikat, misalnya, menerapkan program Renewable Fuel Standard (RFS) dengan campuran etanol standar E10 (10%) hingga E85 untuk kendaraan fleksibel.

Brasil menjadi pelopor pemanfaatan etanol dari tebu dan telah mengimplementasikan campuran hingga E27 (27%) secara nasional.

Uni Eropa lewat kebijakan Renewable Energy Directive (RED II) juga menerapkan campuran E10 di negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Inggris.

India menargetkan pencampuran etanol sebesar 20% (E20) pada tahun 2030 dalam rangka menekan emisi karbon sekaligus mendukung petani tebu lokal.

Komitmen terhadap Emisi Rendah dan Kasus Vivo Energy

Roberth menyatakan bahwa Pertamina Patra Niaga mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060.

" Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060," tegasnya.

Menurutnya, penggunaan BBM dengan kandungan etanol menjadi bukti bahwa Indonesia siap menerapkan praktik terbaik dunia demi masa depan energi yang lebih hijau.

Pernyataan ini disampaikan menyusul kasus PT Vivo Energy Indonesia yang membatalkan pembelian base fuel dari Pertamina setelah hasil uji laboratorium menunjukkan adanya kandungan etanol sekitar 3,5%.

Vivo sebelumnya telah sepakat membeli 40 ribu barel dari total 100 ribu barel base fuel impor Pertamina sebelum memutuskan untuk membatalkannya.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan