Tampilan mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Tiga Proyek Strategis Nasional Melintasi Bantul, Bupati Sebut Nilai Investasi Capai Rp1,5 Triliun

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Tiga Proyek Strategis Nasional Melintasi Bantul, Bupati Sebut Nilai Investasi Capai Rp1,5 Triliun
Foto: (Sumber: Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih usai meninjau Jembatan Pandansimo di Kecamatan Srandakan, Bantul, DIY. (ANTARA/Hery Sidik).)

Pantau - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mengungkapkan bahwa wilayah selatan Kabupaten Bantul dilintasi tiga proyek strategis nasional (PSN) dengan total nilai investasi mencapai sekitar Rp1,5 triliun.

Jembatan dan Kelok Strategis Dorong Konektivitas Jalur Selatan

“Alhamdulillah tiga proyek strategis nasional yaitu Jembatan Pandansimo, Jembatan Kretek 2 dan Kelok 23 ketiganya melintasi Bantul, dan tiga proyek itu nilainya sekitar Rp1,5 triliun, bayangkan,” ujar Abdul Halim.

Ketiga proyek tersebut berada di sepanjang jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Bantul yang menghubungkan wilayah ini dengan kabupaten tetangga di DIY serta mendukung konektivitas jalur selatan Pulau Jawa.

Jembatan Pandansimo telah rampung dibangun dan menghubungkan Bantul dengan Kulon Progo.

Sementara itu, Kelok 23 masih dalam proses pengerjaan dan akan menjadi penghubung antara Bantul dengan Gunungkidul.

Jembatan Kretek 2 terletak di kawasan pantai selatan yang menjadi ikon pariwisata Kabupaten Bantul.

“Itu masuk dan melintas di Bantul. Kabupaten Bantul tentu diuntungkan dengan proyek strategis nasional tersebut karena ada sekitar delapan pantai yang berada di selatan Kabupaten Bantul dari timur sampai barat,” tambahnya.

Dorong Pariwisata Berbasis Komunitas dan Integrasi Kawasan Pantai

Deretan pantai di Bantul yang terdampak proyek ini mencakup Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Kuwaru, hingga Pantai Baru yang terletak di ujung barat wilayah.

Seluruh kawasan tersebut saat ini dikelola oleh kelompok sadar wisata dan telah berkembang menjadi destinasi community based tourism (CBT) atau pariwisata berbasis komunitas yang disahkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul.

“Dan itu menjadi CBT (community based tourism) atau pariwisata berbasis komunitas yang disahkan Pemkab, sehingga ke depan ini kan kita harus menata pantai pantai kita, karena saat ini kan belum tertata dengan bagus,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya penataan, Pemkab Bantul berencana membangun sistem one gate for all untuk akses wisata pantai.

“Jadi, nanti akan banyak TPR, jadi ‘one gate for all’, dari pintu manapun wisatawan masuk itu bisa menikmati pantai di sepanjang Bantul dalam satu hari, bukan beda hari. Karena di dalam kawasan pantai ada jalan penghubung pantai ke pantai,” pungkas Abdul Halim.

Penulis :
Ahmad Yusuf