
Pantau - Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, melakukan pertemuan trilateral dengan Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong serta Menteri Perdagangan Korea Selatan Han-Koo Yeo di Gqeberha, Afrika Selatan, pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Pertemuan ini membahas kelanjutan proses peningkatan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Korea atau ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA).
Budi Santoso menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan langkah bersama untuk memperkuat kerja sama regional dan menjaga kepastian perdagangan.
"Pertemuan trilateral ini menjadi bagian dari langkah bersama Indonesia, Singapura, dan Korea Selatan dalam memperkuat kerja sama regional dan menjaga kepastian perdagangan. Pertemuan ini sekaligus upaya dalam mendorong kawasan ASEAN-Korea Selatan menuju integrasi ekonomi yang lebih dalam dan modern," ungkapnya.
Fokus pada Ekonomi Digital dan Fleksibilitas Kebijakan Nasional
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menegaskan komitmen untuk mendukung penyelesaian Joint Scoping Paper (JSP) yang mencakup isu ekonomi digital, jasa, dan investasi.
Budi mengusulkan agar isu ekonomi digital menjadi perhatian utama dalam perundingan peningkatan AKFTA.
Ia menekankan pentingnya mencantumkan ketentuan baru yang relevan dengan perkembangan perdagangan digital global dalam proses negosiasi.
Beberapa isu utama yang dibahas dalam pertemuan mencakup perdagangan digital, opsi larangan atau moratorium penerapan bea masuk atas transmisi elektronik, posisi negara-negara di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), serta fasilitasi perdagangan tanpa kertas (paperless trade).
"Indonesia terbuka untuk terus membahas isu ekonomi digital secara konstruktif, namun tetap menekankan pentingnya menjaga fleksibilitas kebijakan nasional. Oleh karena itu, kami mengusulkan penambahan rumusan agar JSP bersifat lebih umum dan tidak mendahului hasil perundingan internasional, termasuk di WTO," ia mengungkapkan.
Indonesia Siap Akomodasi Revisi, Tapi Tegaskan Sensitivitas Isu Bea Masuk
Indonesia menyampaikan kesediaan untuk mengakomodasi usulan revisi JSP yang diajukan oleh Korea Selatan.
Meski demikian, Budi menegaskan adanya sensitivitas terhadap isu larangan penerapan bea masuk atas transmisi elektronik dalam konteks ekonomi digital.
Peningkatan kerja sama dalam AKFTA diproyeksikan akan mencakup area strategis seperti ekonomi digital, transisi hijau, dan penguatan rantai pasok yang tangguh.
Harapan Indonesia terhadap AKFTA yang Diperbarui
Indonesia berharap peningkatan AKFTA dapat membuka peluang akses pasar perdagangan digital ke Korea Selatan, meningkatkan kapasitas nasional di bidang teknologi digital dan jasa, serta memperbesar potensi investasi asing ke dalam negeri.
Indonesia juga mendukung agar para pemimpin ASEAN dan Korea Selatan dapat mengumumkan peningkatan AKFTA dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Korea ke-26, apabila JSP telah disahkan sebelum KTT berlangsung.
Pertemuan ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi regional yang inklusif, modern, dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Shila Glorya