
Pantau - Kartu berlangganan Frequent Whoosher Card (FWC) yang diperkenalkan pada awal Juni tahun lalu, mencatat peningkatan penjualan signifikan sepanjang tahun 2025, seiring meningkatnya jumlah pengguna rutin layanan kereta cepat Whoosh.
Menurut data dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sebanyak 20.996 kartu FWC telah terjual hingga saat ini, dengan sekitar 83 persen di antaranya terjadi sepanjang tahun ini.
Penjualan kartu ini naik 403 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
FWC Tawarkan Harga Lebih Murah dan Bebas Tarif Dinamis
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menyebut lonjakan penjualan ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang menggunakan Whoosh secara rutin untuk kebutuhan harian, karena dinilai efisien dari sisi waktu dan biaya.
Eva menjelaskan bahwa kartu FWC memberikan keuntungan utama berupa tarif tetap meski saat jam sibuk atau hari libur, karena tidak terpengaruh oleh sistem tarif dinamis.
"Frequent Whoosher Card menjadi pilihan masyarakat yang membutuhkan transportasi cepat, tepat waktu, dan biaya yang pasti," jelasnya.
Pengguna FWC juga mendapatkan diskon harga tiket hingga 35 persen untuk kelas premium ekonomi.
Tipe Kartu, Fasilitas Khusus, dan Pilihan Rute
KCIC menyediakan dua tipe kartu langganan:
- Gold Card: untuk 20 kali perjalanan, berlaku selama 2 bulan.
- Silver Card: untuk 10 kali perjalanan, berlaku selama 1 bulan sejak pembelian.
Kartu FWC juga dilengkapi dengan fasilitas khusus berupa FWC Lounge yang tersedia di Stasiun Halim dan Padalarang.
Lounge ini menyediakan area tunggu ber-AC dan petugas khusus untuk membantu penukaran tiket, meningkatkan kenyamanan pengguna setia Whoosh.
Terdapat tiga pilihan rute yang ditawarkan melalui kartu ini:
- Jakarta – Karawang – Bandung (atau sebaliknya) mulai dari Rp1,35 juta
- Jakarta – Karawang (atau sebaliknya) mulai dari Rp450 ribu
- Karawang – Bandung (atau sebaliknya) mulai dari Rp750 ribu
Peningkatan penggunaan kartu langganan ini menjadi indikator kuat bahwa layanan kereta cepat Whoosh semakin diminati sebagai sarana transportasi harian oleh masyarakat urban di koridor Jakarta–Bandung.
- Penulis :
- Aditya Yohan