
Pantau - PT Pintu Kemana Saja (PINTU), perusahaan teknologi Indonesia di sektor blockchain dan aset kripto, membuka peluang kerja sama strategis di bidang financial technology (fintech) dengan Indonesia Chamber of Commerce in Hong Kong (INACHAMHK).
Kombinasi Ideal: Teknologi Indonesia dan Infrastruktur Keuangan Hong Kong
Senior Vice President Strategy & Business PINTU, Andy Putra, menyebut bahwa Hong Kong merupakan mitra kunci bagi Indonesia dalam sektor fintech dan berbagai industri lainnya.
"Kami yakin pertemuan ini menjadi momentum yang baik untuk bertukar ide, pengalaman, dan wawasan tentang industri kripto bagi kedua negara," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kekuatan Indonesia sebagai negara dengan populasi besar yang melek teknologi berpadu dengan infrastruktur keuangan global milik Hong Kong, menjadi kombinasi ideal untuk mendorong kemitraan strategis di bidang fintech, blockchain, dan aset digital.
Data tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-23 bagi Hong Kong secara global, dan terbesar keenam di kawasan ASEAN, dengan nilai perdagangan melebihi 3,5 miliar dolar AS.
Sementara itu, laporan Chainalysis tahun 2024 menyebut Hong Kong memimpin adopsi crypto di Asia Timur dengan pertumbuhan volume transaksi mencapai 86 persen.
INACHAMHK Pelajari Ekosistem Kripto Indonesia yang Tumbuh Pesat
Pertemuan antara PINTU dan INACHAMHK memperkuat pandangan bahwa Indonesia dan Hong Kong memiliki potensi kolaborasi yang saling melengkapi dalam dunia digital dan keuangan.
INACHAMHK sendiri dibentuk pada tahun 2017 melalui kerja sama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong dengan komunitas bisnis Indonesia–Hong Kong.
Lembaga ini berfungsi sebagai jembatan komunitas bisnis kedua negara dengan fokus memfasilitasi perdagangan, investasi, dan kolaborasi lintas batas.
Wakil Presiden INACHAMHK, Brian Chan, mengungkapkan bahwa kunjungan ke PINTU dilakukan untuk memahami lebih jauh tentang ekosistem aset digital dan fintech di Indonesia.
"Kami ingin belajar langsung dari para pemimpin industri seperti PINTU tentang perkembangan lanskap regulasi, adopsi pasar, dan tren inovasi yang membentuk industri crypto dan blockchain di Indonesia," ungkap Brian.
Kedua pihak sepakat bahwa kolaborasi seperti ini penting untuk mempercepat pertumbuhan industri digital yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf