billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bali Dijadikan Percontohan Pembangunan Daerah Berbasis Potensi Lokal, Bappenas Dorong Transformasi Ekonomi Hijau dan Inklusif

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bali Dijadikan Percontohan Pembangunan Daerah Berbasis Potensi Lokal, Bappenas Dorong Transformasi Ekonomi Hijau dan Inklusif
Foto: (Sumber: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy (tengah) saat meninjau pengembangan kawasan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali, Rabu (15/10/2025). ANTARA/HO-Bappenas)

Pantau - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyatakan bahwa Bali akan dijadikan percontohan nasional dalam membangun ekonomi daerah yang berbasis pada kekuatan lokal, budaya, dan keberlanjutan.

Bali Jadi Model Pembangunan Daerah Berbasis Potensi Lokal

Pernyataan tersebut disampaikan Rachmat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

"Saya bersama Pak Wayan Koster (Gubernur Bali) berjanji untuk bersama-sama membangkitkan Bali kembali. Kita ingin memiliki model pembangunan daerah dari Aceh hingga Papua, dengan konsep yang lahir dari keunikan dan kekayaan budaya lokal. Ini adalah langkah awal yang baik," ungkapnya.

Rachmat menjelaskan bahwa ada enam pilar utama dalam kebangkitan ekonomi Bali, yaitu pertanian organik, kelautan dan perikanan, perindustrian berbasis budaya dan keunggulan lokal, industri kerajinan, UMKM dan koperasi, serta ekonomi kreatif dan digital termasuk sektor pariwisata.

Bappenas bersama Pemerintah Provinsi Bali telah menjalin kerja sama untuk mengarahkan transformasi ekonomi Bali menuju sistem yang lebih hijau, tangguh, dan inklusif, serta tetap berlandaskan pada nilai-nilai spiritual, sosial, dan ekologis yang tercermin dalam prinsip Hindu Sad Kerthi.

Hasil kerja sama ini melahirkan Peta Jalan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali (TKB), yang menjadi panduan utama dalam proses pembangunan ekonomi berkelanjutan di Bali.

Sekretariat TKB dan Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub

Untuk mempercepat pelaksanaan agenda transformasi tersebut, reaktivasi Sekretariat TKB dilakukan guna mengoordinasikan dan mengendalikan pembangunan secara lebih terintegrasi dan efisien.

Rachmat menjelaskan bahwa Sekretariat TKB akan berfungsi sebagai delivery unit yang menghubungkan pemerintah pusat, Pemprov Bali, dan mitra pembangunan.

Ia menambahkan bahwa unit ini akan mengawal agar transformasi ekonomi Bali berjalan secara berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing.

Dalam kunjungan kerjanya di Bali, Rachmat juga meninjau kawasan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang berada di Pelabuhan Tanjung Benoa.

Kegiatan ini menjadi simbol penguatan sektor ekonomi maritim dan pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut.

"Jika kita mampu mengembangkan high-end tourism yang berjalan seiring dengan pariwisata ramah lingkungan, maka hal ini akan menjadi pola baru dalam pengembangan sektor pariwisata, tidak hanya di Bali, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia," jelasnya.

BMTH diharapkan mampu mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan dalam satu ekosistem ekonomi yang saling mendukung.

Integrasi ini ditargetkan menghasilkan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional.

"Kunjungan ini turut menegaskan komitmen Kementerian PPN/Bappenas dalam mengawal implementasi agenda transformasi ekonomi daerah sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," tegas Rachmat.

Penulis :
Ahmad Yusuf