billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Berpeluang Kembalikan Kejayaan Lateks, Petani Didorong Tingkatkan Mutu Bokar

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Indonesia Berpeluang Kembalikan Kejayaan Lateks, Petani Didorong Tingkatkan Mutu Bokar
Foto: (Sumber: Pekerja menimbang getah karet (lateks) yang dibeli dari petani di gudang pengepul Pelabuhan Rakyat Sungai Dumai, Dumai, Riau, Minggu (28/7/2024). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/Spt..)

Pantau - Palembang, 20-10-2025 – Indonesia pernah berjaya sebagai salah satu produsen terbesar karet alam dunia, dengan lateks yang dijuluki “emas putih” menjadi bahan baku utama untuk ban, sarung tangan, dan produk industri global.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, daya saing komoditas lateks Indonesia menurun, bukan karena berkurangnya jumlah pohon karet, melainkan akibat rendahnya mutu bokar atau bahan olah karet rakyat.

Negara lain seperti Thailand dan Vietnam kini mendominasi pasar global karena unggul dalam kualitas produksi, sehingga posisi Indonesia tergeser dalam rantai pasok industri karet dunia.

Kunci Keberhasilan di Hulu: Petani dan Kebun Rakyat

Potensi untuk mengembalikan kejayaan lateks Indonesia masih sangat terbuka, asalkan perbaikan dimulai dari hulu, yaitu di tingkat kebun rakyat dan petani penyadap karet.

Langkah-langkah sederhana namun inovatif dari petani dapat meningkatkan mutu bokar secara signifikan dan menjadikan kembali karet sebagai komoditas bernilai tinggi.

Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) yang terdiri dari Bakri, Leviana, Nabilla Meilasari, Shabilla Amartya, Halim Ma'shum, dan Karinda Dwi Paserena saat ini aktif mendampingi petani dalam meningkatkan kualitas bokar.

Para petani yang selama ini tertekan oleh ekspansi perkebunan sawit berupaya mempertahankan komoditas karet melalui pendekatan berkelanjutan yang fokus pada peningkatan mutu.

Inovasi di Lapangan: Koagulan Tepat dan Penanganan Penyakit

Beberapa langkah konkret yang dilakukan antara lain:

  • Menerapkan teknik penyadapan yang tepat
  • Melakukan penanganan bokar secara efektif
  • Mengendalikan penyakit Jamur Akar Putih (JAP) dengan memanfaatkan Trichoderma sp

Permasalahan utama dalam produksi bokar saat ini bukan hanya rendahnya produktivitas, tetapi juga mutu olahan yang belum memenuhi standar industri.

Salah satu faktor penting dalam menentukan mutu bokar adalah penggunaan koagulan yang tepat.

Koagulan yang direkomendasikan oleh tim Unsri adalah asam semut (asam format) dan Deorub, yang terbukti mampu menghasilkan penggumpalan optimal serta mutu bokar yang sesuai dengan permintaan industri.

Menuju Karet Berkelanjutan dan Pasar Global

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas bokar, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia impor yang selama ini membebani petani.

Upaya perbaikan mutu dari tingkat petani ini sangat penting untuk membantu Indonesia memenuhi standar industri karet berkelanjutan, yang kini menjadi tuntutan utama di pasar dunia.

Jika diterapkan secara luas, langkah-langkah ini diyakini dapat membuka jalan bagi kebangkitan kembali kejayaan karet alam Indonesia di tingkat global.

Penulis :
Aditya Yohan