Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rachmat Gobel Dukung Tegas Larangan Pakaian Bekas Impor, Sebut Industri Kecil Terancam Mati Perlahan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Rachmat Gobel Dukung Tegas Larangan Pakaian Bekas Impor, Sebut Industri Kecil Terancam Mati Perlahan
Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Rachmat Gobel saat mengikuti pertemuan dengan Kemendag, Bulog, ID FOOD, BP BUMN dan Danantara di Denpasar, Jumat 5/12/2025 (sumber: DPR RI)

Pantau - Anggota Komisi VI DPR RI Rachmat Gobel menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Menteri Keuangan dalam menindak tegas peredaran pakaian impor bekas di Indonesia.

Rachmat menilai langkah Menteri Keuangan merupakan upaya penting untuk menjaga keberlangsungan industri tekstil nasional yang kini semakin tergerus oleh banjir pakaian bekas dari luar negeri.

Ia menegaskan bahwa peredaran pakaian bekas impor telah memberikan dampak besar terhadap pelaku usaha kecil, khususnya konveksi rumahan yang tersebar di berbagai desa.

"Industri kecil yang menjadi penopang ekonomi masyarakat lokal tersebut dinilai sangat terancam apabila tidak ada tindakan konkret dari pemerintah," ungkapnya.

Ancaman Terhadap Identitas Budaya dan Kemandirian Bangsa

Rachmat menyampaikan kekhawatirannya bahwa jika masalah ini tidak segera ditangani, maka industri kerajinan tradisional seperti batik, tenun ikat, dan sulam soket bisa mengalami kematian perlahan.

Menurutnya, sektor kerajinan tersebut bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga merupakan wujud budaya, identitas, dan intelektualitas bangsa.

"Ini bukan sekadar industri kecil yang hanya menghasilkan batik atau tenun. Ini adalah wajah bangsa, bagian dari harga diri dan kemandirian kita," ia mengungkapkan.

Ia menekankan pentingnya menjaga martabat bangsa dengan tidak membiarkan konsumsi pakaian bekas impor terus berlangsung.

Rachmat bahkan mempertanyakan apakah Indonesia ingin menjadi "bangsa bekas" jika terus membiarkan pasar nasional dibanjiri sisa konsumsi luar negeri.

Menurutnya, pemenuhan kebutuhan rakyat memang penting, tetapi negara tidak seharusnya memberikan pilihan yang justru menurunkan derajat dan kualitas konsumsi masyarakat.

Dorongan Penguatan Industri Kecil dan Sinergi Kementerian

Rachmat mendorong pemerintah untuk memperkuat industri kecil sebagai solusi utama, bukan mengizinkan impor pakaian bekas yang jelas merugikan produsen lokal.

Ia menekankan bahwa rakyat tetap harus mendapatkan barang berkualitas, dan hal tersebut hanya bisa terwujud jika pelaku industri kecil diberikan ruang dan dukungan.

Menurutnya, sinergi lintas kementerian merupakan langkah mutlak yang harus segera dilakukan.

Ia menyebut Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UMKM, serta lembaga-lembaga terkait lainnya perlu bersatu dalam menata ulang strategi penguatan industri tekstil nasional.

Rachmat juga mendorong agar pemerintah tidak hanya menghentikan impor pakaian bekas, tetapi juga memastikan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil berjalan optimal.

Ia mengusulkan agar asosiasi pengrajin dan konveksi kecil dikumpulkan dan dilibatkan dalam perumusan kebijakan.

Tujuannya adalah agar pertumbuhan industri di desa-desa dapat kembali bergairah dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.

Penulis :
Arian Mesa