
Pantau - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produksi mencapai 62 persen pada tahun 2026.
Target Ambisius Setelah Cetak Rekor di 2025
Dalam acara Akad Massal KUR yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/10/2025), Maman menyampaikan optimismenya terhadap capaian KUR sektor produksi di masa mendatang.
"Saya pikir Insya Allah dan saya yakin bank-bank juga setuju Insya Allah 2026 kita akan targetkan di 62 persen untuk KUR sektor produksi," ungkapnya.
Optimisme Maman didasari pada capaian penyaluran KUR sektor produksi tahun 2025 yang telah menembus angka Rp32,5 triliun atau setara dengan 60,5 persen.
Angka tersebut melampaui target awal sebesar 60 persen dan menjadi capaian tertinggi dalam sejarah penyaluran KUR sektor produksi.
Pemerintah mencatat tren kenaikan penyaluran KUR sektor produksi secara bertahap dari tahun ke tahun, yaitu:
- Tahun 2020: 57,04 persen
- Tahun 2021: 55,18 persen
- Tahun 2022: 56,42 persen
- Tahun 2023: 56,15 persen
- Tahun 2024: 57,82 persen
- Tahun 2025: 60,5 persen
Peningkatan Produktivitas UMKM dan Dampak Sosial Ekonomi
Maman menyebut peningkatan ini mencerminkan semakin baiknya manajemen usaha UMKM di Indonesia.
Menurutnya, UMKM kini lebih produktif dan mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam keberhasilan ini, termasuk bank penyalur, pemerintah provinsi, serta instansi terkait lainnya.
Untuk tahun 2025, pemerintah mengalokasikan plafon KUR sebesar Rp300 triliun dengan target 2,24 juta debitur baru dan 1,7 juta debitur graduasi.
Hingga 20 Oktober 2025, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp218 triliun dengan rincian 1,08 juta debitur graduasi dan 1,05 juta debitur baru.
Sebelumnya, hingga 6 Oktober 2025, jumlah penyaluran tercatat sebesar Rp206,2 triliun kepada 3,5 juta debitur.
Dari jumlah itu, sektor produksi menyumbang Rp124,7 triliun, melampaui target 60 persen dari total KUR yang disalurkan.
Rincian penyaluran KUR berdasarkan jenis debitur meliputi:
- Rp366,5 miliar untuk 36.857 debitur super mikro
- Rp149,7 triliun untuk 3,39 juta debitur mikro
- Rp68,4 triliun untuk 278.716 debitur kecil
- Rp42,7 miliar untuk 24 debitur khusus
- Rp60,08 miliar untuk 2.011 debitur Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat bahwa KUR turut berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, rata-rata 2 hingga 3 orang per debitur.
Selain itu, KUR juga mendorong kesetaraan ekonomi, dengan 51,34 persen penerimanya merupakan perempuan.
- Penulis :
- Leon Weldrick