
Pantau - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa penempatan dana sebesar Rp200 triliun di bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dapat mendorong pertumbuhan kredit perbankan hingga mencapai dua digit.
Dampak Penempatan Dana terhadap Pertumbuhan Kredit
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas data Bank Indonesia (BI) yang mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 sebesar 7,7 persen, meningkat dari Agustus 2025 yang tumbuh 7,56 persen.
Menurut Purbaya, dana yang ditempatkan pemerintah akan memperkuat likuiditas perbankan dan mempercepat penyaluran kredit kepada masyarakat serta sektor produktif.
“Mungkin September belum sepenuhnya terasa dampak dari dana Rp200 triliun itu. Tapi kalau dilihat dari bank individual, kenaikannya sudah jelas. Dari 6 persen ke 7 persen itu naik 1 persen, indikasinya membaik. Kalau dampaknya penuh, kreditnya bisa mendekati dua digit nanti. Saya harap bisa dua digit,” ungkapnya.
Menkeu menilai bahwa pertumbuhan kredit yang masih moderat dipengaruhi oleh ketidakstabilan ekonomi akibat aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan beberapa waktu lalu.
Dukungan Pemerintah terhadap Likuiditas dan Stabilitas Ekonomi
Purbaya menegaskan bahwa pemerintah masih memiliki ruang di triwulan IV untuk memantau perkembangan penyaluran kredit perbankan sepanjang tahun 2025.
“Harapan saya dengan uang Rp200 triliun tadi, pertumbuhannya makin cepat sehingga ekonomi juga tumbuh makin kencang. Kita akan terus memantau dari waktu ke waktu, kalau kurang akan kita tambah lagi dana dari sistem,” ujarnya.
Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di lima bank anggota Himbara untuk memperkuat likuiditas perbankan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Rinciannya yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing menerima Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun.
- Penulis :
- Aditya Yohan