
Pantau - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, resmi mengumumkan akuisisi jaringan SPBU ritel bermerek Esso milik ExxonMobil di Singapura sebagai bagian dari strategi ekspansi regional.
Langkah Strategis Perluas Ekosistem Energi dan Mobilitas
Akuisisi ini dilakukan melalui kendaraan tujuan khusus (special purpose vehicle) di bawah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh TPIA.
Langkah ini sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang TPIA yang menargetkan pembangunan infrastruktur energi terintegrasi untuk mendukung solusi energi dan mobilitas di Singapura dan Asia Tenggara.
Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menyebut bahwa masuk ke dalam ekosistem SPBU ritel di Singapura merupakan bagian dari visi besar perusahaan.
"Ekspansi ke ekosistem SPBU ritel di Singapura merupakan langkah strategis untuk membentuk platform terintegrasi guna pertumbuhan regional," ungkapnya.
TPIA menargetkan posisi sebagai pemimpin dalam solusi energi, manufaktur, dan infrastruktur transformatif di kawasan Asia Tenggara, dengan dukungan dari jaringan ritel bahan bakar yang kuat di pasar Singapura.
Sebagai bagian dari pengembangan strategis ini, Chandra Asri juga menjalin kerja sama dengan Aster untuk memperkuat ketahanan energi dan daya saing Singapura sebagai pusat energi regional.
Transaksi Masih Tunggu Persetujuan Regulator, Merek Esso Tetap Digunakan
Dalam kesepakatan ini, Chandra Asri akan tetap mempertahankan penggunaan merek Esso serta melanjutkan pembelian bahan bakar bermerek dari ExxonMobil.
Semua sistem loyalitas pelanggan, termasuk poin dan kartu anggota, akan tetap berlaku tanpa perubahan.
Perseroan juga akan mengambil alih seluruh staf ExxonMobil yang terkait dengan operasional bisnis SPBU ini, sebagai bagian dari proses transisi dan keberlanjutan layanan.
Proses akuisisi ini saat ini masih menunggu persetujuan dari regulator, dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.
Lompatan Finansial Didukung Akuisisi Aster
Secara finansial, kinerja TPIA menunjukkan lompatan signifikan pada semester I-2025.
Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar 1,6 miliar dolar AS, berbalik dari rugi bersih 46,2 juta dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan juga melonjak 236,2% secara tahunan (year-on-year) menjadi 2,9 miliar dolar AS.
Pertumbuhan ini turut didorong oleh keberhasilan akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell pada 1 April 2025, yang memperkuat portofolio energi dan kimia milik Chandra Asri secara signifikan.
- Penulis :
- Aditya Yohan









