billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Ditutup Menguat 0,91 Persen Ditopang Sentimen Insentif BI dan Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

IHSG Ditutup Menguat 0,91 Persen Ditopang Sentimen Insentif BI dan Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (29 Oktober 2025), didorong sentimen positif dari rencana insentif Bank Indonesia (BI) untuk mendorong penurunan suku bunga kredit.

IHSG menguat sebesar 73,59 poin atau 0,91 persen ke posisi 8.166,22.

Indeks LQ45 juga mengalami kenaikan sebesar 14,11 poin atau 1,72 persen ke level 836,72.

"IHSG dibuka menguat dan sempat melemah, namun kemudian berbalik arah di teritori positif yang antara lain ditopang oleh penguatan saham perbankan besar dan pertambangan," ungkap analis pasar modal yang enggan disebutkan namanya.

Sentimen Positif dari Dalam dan Luar Negeri

Sentimen domestik datang dari rencana BI memberikan insentif bagi bank yang cepat menurunkan suku bunga kredit.

Kebijakan ini berupa penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) berbasis interest rate channel, dengan nilai maksimal insentif sebesar 0,5 persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK), dan akan mulai berlaku pada 1 Desember 2025.

Bank dengan elastisitas bunga kredit baru di bawah 0,3 tidak akan mendapat insentif.

Sementara bank dengan elastisitas antara 0,3 hingga 0,6 akan mendapat insentif sebesar 40 basis poin (bps) atau 0,4 persen dari DPK.

Bank yang memiliki elastisitas bunga kredit di atas 0,6 akan menerima insentif maksimal sebesar 50 bps atau 0,5 persen dari DPK.

Selain itu, ekspektasi pemulihan ekonomi domestik pada kuartal IV-2025 dan rebound harga komoditas emas turut menopang optimisme investor.

Dari sisi global, pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga The Fed yang akan diumumkan Kamis (30 Oktober) dini hari waktu Indonesia.

Ekspektasi pasar menunjukkan kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi kisaran 3,75–4 persen, yang merupakan level terendah sejak Desember 2022.

Saham-Saham Unggulan dan Pergerakan Sektor

IHSG sempat berada di zona merah hingga akhir sesi pertama, namun kembali menguat pada sesi kedua dan bertahan di zona hijau hingga penutupan.

Dari 11 sektor dalam indeks sektoral IDX-IC, tujuh sektor mengalami penguatan.

Sektor barang baku mencatat kenaikan tertinggi sebesar 3,46 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer naik 1,45 persen, dan sektor keuangan naik 1,32 persen.

Empat sektor lainnya melemah, yaitu sektor industri turun 0,75 persen, sektor properti turun 0,67 persen, dan sektor teknologi turun 0,59 persen.

Saham-saham dengan penguatan terbesar antara lain INOV, FISH, TOOL, PORT, dan STRK.

Sementara saham yang mengalami pelemahan tertinggi adalah TOBA, LABA, MICE, BBSS, dan OBAT.

Frekuensi perdagangan mencapai 2.239.884 kali transaksi, dengan volume mencapai 28,37 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp22,75 triliun.

Sebanyak 335 saham tercatat mengalami kenaikan harga, 316 saham turun, dan 140 saham stagnan.

Bursa Regional Bervariasi

Bursa saham Asia sore ini bergerak variatif.

Indeks Nikkei Jepang naik 120,32 poin atau 0,24 persen ke level 50.392,00.

Indeks Shanghai juga menguat 8,72 poin atau 0,22 persen ke 3.988,22.

Sebaliknya, Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 87,56 poin atau 0,33 persen ke posisi 26.346,14, dan Indeks Strait Times Singapura turun 10,06 poin atau 0,23 persen ke posisi 4.450,36.

Penulis :
Shila Glorya