Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat di Tengah Prospek Cerah Ekonomi 2025, Sektor Teknologi Pimpin Kenaikan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

IHSG Menguat di Tengah Prospek Cerah Ekonomi 2025, Sektor Teknologi Pimpin Kenaikan
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, 5 November 2025, ditutup menguat sebesar 76,62 poin atau 0,93 persen ke posisi 8.318,53, didorong oleh prospek positif ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2025.

IHSG Bertahan di Zona Hijau, Pasar Optimistis Sambut Kuartal IV-2025

Kenaikan ini turut diikuti oleh Indeks LQ45 yang naik 5,05 poin atau 0,60 persen ke posisi 846,89.

IHSG sempat dibuka melemah pada awal perdagangan, namun bergerak ke wilayah positif hingga akhir sesi pertama.

Pada sesi kedua, IHSG bertahan di zona hijau sampai penutupan perdagangan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor mencatatkan penguatan.

Sektor teknologi memimpin dengan kenaikan sebesar 2,51 persen, diikuti sektor barang baku yang naik 1,72 persen dan sektor infrastruktur yang menguat 0,89 persen.

Namun demikian, dua sektor mengalami pelemahan, yakni sektor industri yang turun 1,77 persen dan sektor properti yang melemah 0,72 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah NTBK, SAFE, BAPA, COIN, dan PTSP.

Sementara itu, saham yang mengalami penurunan terbesar antara lain BABY, FITT, KAQI, ISAP, dan IPAC.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.199.263 kali transaksi, dengan volume mencapai 35,26 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp18,51 triliun.

Sebanyak 284 saham tercatat naik harga, 357 saham turun harga, dan 168 saham tidak mengalami perubahan harga.

Pertumbuhan Ekonomi Dorong Sentimen Positif di Pasar Saham

Penguatan IHSG terjadi di tengah data pertumbuhan ekonomi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

BPS mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan pada kuartal III-2025 mencapai Rp3.444,8 triliun, meningkat dari Rp3.279,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara tahunan (year on year/yoy), ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen, sementara secara kuartalan (quartal to quartal/qoq) tumbuh sebesar 1,43 persen.

Pelaku pasar optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut dan bahkan berakselerasi pada kuartal IV-2025.

Ekspektasi ini ditopang oleh beberapa faktor seperti tren penurunan suku bunga, stimulus dari pemerintah, serta potensi peningkatan konsumsi masyarakat menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan, "Prospek pasar masih cukup positif, apakah dengan ekspektasi kuartal IV-2025 akan jauh lebih tinggi. Saya rasa akan bagus juga untuk kinerja pasar saham Indonesia," ungkapnya.

Performa Bursa Asia Variatif

Sementara itu, bursa saham regional Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi.

Indeks Nikkei Jepang melemah signifikan sebesar 1.200,20 poin atau 2,33 persen ke level 50.297,00.

Indeks Hang Seng Hong Kong juga turun 16,99 poin atau 0,07 persen ke posisi 25.935,41.

Sebaliknya, Indeks Shanghai menguat sebesar 9,06 poin atau 0,23 persen ke level 3.969,25.

Indeks Strait Times Singapura turun tipis 5,60 poin atau 0,13 persen ke posisi 4.417,12.

Penulis :
Shila Glorya