Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sentimen Risk-On Dorong Penguatan Rupiah, Didukung Peluang Berakhirnya Penutupan Pemerintah AS

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Sentimen Risk-On Dorong Penguatan Rupiah, Didukung Peluang Berakhirnya Penutupan Pemerintah AS
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.)

Pantau - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada pembukaan perdagangan Selasa, 11 November 2025, sebesar 46 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp16.700 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.654.

Penguatan ini dipengaruhi oleh sentimen risk-on pasar terkait kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintahan Amerika Serikat.

Analis Doo Financial Futures menyatakan bahwa perkembangan positif di Senat AS meningkatkan minat terhadap aset berisiko, termasuk mata uang pasar berkembang seperti rupiah.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa penutupan pemerintahan akan segera berakhir.

Partai Demokrat di Senat menunjukkan kesiapan menerima paket Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendanaan yang dapat mengakhiri penutupan tersebut.

Pemungutan suara prosedural di Senat menghasilkan 60 suara dukungan dan 40 suara penolakan, cukup untuk meloloskan RUU tersebut.

RUU Pendanaan Pemerintah dan Dampaknya terhadap Pasar

Paket RUU mencakup pendanaan untuk Kongres, layanan pendukung, Departemen Pertanian, program bantuan pangan (SNAP), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), tunjangan veteran, serta proyek-proyek Departemen Pertahanan untuk tahun fiskal 2026.

Pendanaan bagi badan-badan pemerintah lainnya akan diatur dalam resolusi lanjutan yang berlaku hingga 30 Januari 2026.

RUU tersebut juga membatalkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap pegawai federal yang seharusnya dimulai pada 1 Oktober.

Meski disetujui Senat, RUU tersebut masih harus disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan ditandatangani Presiden Donald Trump.

Menurut analis, apabila RUU disahkan, hal ini akan memperkuat prospek pemulihan aktivitas pemerintah AS dan memberikan dampak positif bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Investor juga menantikan rilis data penjualan ritel Indonesia yang sempat tertunda, dan diperkirakan tumbuh 3,2 persen secara tahunan.

Kisaran nilai tukar rupiah diprediksi berada di level Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS dalam jangka pendek.

Penulis :
Ahmad Yusuf