
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pembangunan 100 gudang Bulog merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat penyerapan hasil panen padi dan jagung petani di Indonesia.
Jawaban atas Kenaikan Produksi dan Kebutuhan Petani
Gudang-gudang tersebut akan dibangun di sentra produksi padi dan gabah yang selama ini terkendala oleh minimnya fasilitas penyimpanan pascapanen.
Kebijakan ini disampaikan setelah penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Penugasan Percepatan Pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur Pascapanen.
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Pertanian yang juga menjabat Kepala Badan Pangan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Pengatur BUMN, dan Menteri Keuangan yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan.
Pembangunan 100 gudang merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas pada 28 September 2025 yang menekankan pentingnya penguatan rantai pasok pangan nasional.
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pembangunan gudang ini menjadi solusi atas turunnya jumlah fasilitas penyimpanan Bulog dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk proyek ini guna memastikan tidak ada hambatan dalam penyerapan hasil panen petani.
Produksi Padi Naik, Pemerintah Pastikan Serapan Optimal
Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi padi nasional tahun 2025 mencapai 34,77 juta ton, naik dari 30 juta ton pada tahun sebelumnya, atau meningkat sekitar 13 persen.
Kenaikan produksi ini disebut sebagai hasil kerja keras berbagai pihak, terutama dari Menteri Pertanian.
Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah tidak ingin petani dan masyarakat dirugikan karena rendahnya kapasitas penyimpanan yang berdampak pada terbatasnya penyerapan gabah dan jagung.
Ia menyebut pembangunan gudang ini sebagai jawaban atas kebutuhan petani, sekaligus wujud kehadiran negara dalam mendukung sektor pertanian secara nyata.
- Penulis :
- Aditya Yohan







