
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diperkirakan akan bergerak mendatar pada hari Selasa, 18 November 2025, dengan ekspektasi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 4,75 persen.
IHSG dibuka menguat 10,52 poin atau 0,12 persen ke posisi 8.427,40, sementara Indeks LQ45 naik tipis sebesar 0,16 poin atau 0,02 persen ke posisi 850,08.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa pengaruh tekanan pada Rupiah akibat penguatan dolar AS turut memengaruhi kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia. Penguatan dolar AS dipicu oleh pernyataan pejabat The Fed yang cenderung hawkish, mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada Desember 2025. Peluang penurunan Fed Funds Rate sebesar 25 basis poin kini turun dari 60 persen menjadi 40 persen.
Faktor Eksternal dan Ketegangan Politik Mempengaruhi Sentimen Pasar
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dijadwalkan pada 18–19 November 2025 akan menjadi momen penting untuk keputusan kebijakan suku bunga.
Di sisi lain, pasar juga mencermati perkembangan ketegangan politik antara China dan Jepang yang dapat berdampak pada sentimen pasar, dengan China mengeluarkan peringatan keselamatan bagi warganya terkait perjalanan dan studi di Jepang.
Kondisi tersebut berimbas pada pasar global, di mana bursa Eropa pada Senin ditutup melemah, dengan indeks Euro Stoxx 50, FTSE 100, DAX, dan CAC tercatat mengalami penurunan. Bursa AS juga turut melemah, dengan penurunan pada indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq.
Bursa Asia pada Selasa pagi juga tercatat melemah, termasuk indeks Nikkei, Shanghai, Hang Seng, dan Strait Times.
- Penulis :
- Aditya Yohan







