Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Trenggono Tegaskan Ekonomi Biru Harus Berlandaskan Perlindungan Laut untuk Masa Depan Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Trenggono Tegaskan Ekonomi Biru Harus Berlandaskan Perlindungan Laut untuk Masa Depan Indonesia
Foto: (Sumber : Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. ANTARA/HO-Humas KKP.)

Pantau - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa arah ekonomi biru Indonesia berlandaskan perlindungan ekosistem laut sebagai fondasi kesehatan manusia ketahanan pangan dan ketahanan energi nasional.

Tekanan Ruang Laut dan Urgensi Kebijakan Ekonomi Biru

Ia menyatakan, "Sering kita lupa hampir semua kebutuhan kita mulai dari pangan hingga air, bersumber dari laut. Jika laut rusak, itu ancaman langsung bagi manusia," dalam keterangan resmi di Jakarta.

Trenggono menjelaskan kompleksitas ekosistem laut Indonesia yang ditopang oleh miliaran organisme namun kini semakin tertekan oleh aktivitas penangkapan ikan logistik dan eksploitasi migas.

Ia menambahkan, "Kalau kita lihat peta aktivitas kapal, ruang laut kita hampir tak punya napas. Itu tanda laut menuju ketidaksehatan," sebagai gambaran kondisi terkini tekanan terhadap ruang laut.

KKP mendorong implementasi lima kebijakan ekonomi biru yaitu perluasan kawasan konservasi laut penangkapan ikan terukur berbasis kuota pengembangan budidaya berkelanjutan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil serta penanganan sampah plastik di laut.

Trenggono mencontohkan keberhasilan konservasi penyu di Teluk Cenderawasih sebagai bukti bahwa pengelolaan ruang laut yang tepat mampu menyelamatkan ekosistem sekaligus meningkatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Ia turut menyoroti tantangan di lapangan seperti kepatuhan penggunaan Vessel Monitoring System atau Automatic Identification System untuk pemantauan kapal nelayan serta tekanan ekonomi jangka pendek masyarakat pesisir.

Ia menegaskan, "Banyak masyarakat hanya berpikir soal makan hari ini, bukan ekologi. Itu bukan salah mereka. Tugas kita memastikan mereka bisa sejahtera tanpa merusak laut," sebagai penekanan tentang pentingnya keseimbangan sosial ekonomi dan ekologi.

Posisi Strategis Indonesia dan Kolaborasi Lintas Sektor

Trenggono menyampaikan capaian positif program Kampung Nelayan Merah Putih yang meningkatkan produktivitas nelayan lebih dari 120 persen serta perluasan program tersebut ke 100 lokasi dengan target jangka panjang 1.000 hingga 4.000 desa di seluruh Indonesia.

Ia menekankan, "Laut Indonesia bukan hanya aset nasional, tapi elemen penting keseimbangan iklim dunia. Menjaganya berarti menjaga masa depan umat manusia," sebagai pesan strategis mengenai urgensi perlindungan laut.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa transformasi ekonomi biru menjadi agenda strategis Indonesia guna menjawab tantangan global.

Trenggono menambahkan, "Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan kekayaan hayati yang luar biasa, Indonesia berada pada posisi penting untuk memimpin arah pembangunan maritim yang berkelanjutan," untuk menggambarkan posisi strategis Indonesia dalam pembangunan kelautan.

Untuk mempercepat momentum tersebut KKP bersama Blue Ocean Strategy Fellowship 2025 mempertemukan pelaku usaha lintas sektor dalam forum bisnis bertema “Unlocking the Blue Economy for Sustainable Marine Ecosystems.”

Forum bisnis tersebut menghadirkan pemimpin bisnis regulator akademisi dan inovator dari berbagai sektor seperti perikanan agribisnis teknologi digital energi logistik hingga industri kreatif.

Penulis :
Ahmad Yusuf