Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Intraco Penta Fokus Empat Strategi untuk Jaga Pertumbuhan Bisnis hingga 2026

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Intraco Penta Fokus Empat Strategi untuk Jaga Pertumbuhan Bisnis hingga 2026
Foto: (Sumber:Jajaran direksi PT Intraco Penta Tbk (INTA). (INTA))

Pantau - PT Intraco Penta Tbk (INTA), perusahaan penyedia alat berat, konstruksi, dan infrastruktur, mengungkapkan strategi bisnisnya untuk menjaga pertumbuhan hingga tahun 2026 dengan fokus pada empat pilar utama: finance, sales, rental, dan capital expenditure (capex).

Direktur Utama INTA, Petrus Halim, menjelaskan bahwa dari sisi finance, perusahaan akan mempercepat pelunasan utang untuk memperkuat struktur keuangan.

Dari sisi sales, strategi difokuskan pada penguatan segmen pelanggan Key Account dan Project-based guna menjaga stabilitas permintaan.

Di sektor rental, INTA akan mengembangkan bisnis penyewaan alat berat agar menjadi sumber pendapatan yang berulang dan stabil.

Untuk alokasi capex, perusahaan hanya akan berinvestasi pada aset-aset yang menunjang strategi bisnis inti.

Tanggapi Peluang Pasar dan Perkembangan Teknologi

Strategi ini diklaim sebagai respons terhadap peluang ke depan, seperti kebutuhan efisiensi biaya dari sisi pelanggan.

Produk alat berat asal China menjadi pilihan utama karena struktur harga yang kompetitif dan efisiensi operasional.

Kendaraan listrik (Electric Vehicle / EV) asal China juga dinilai semakin kuat di pasar karena menawarkan efisiensi bahan bakar yang signifikan.

Rencana pabrikan LiuGong untuk membangun fasilitas manufaktur di Indonesia disebut dapat meningkatkan kandungan komponen dalam negeri (local content).

Selain itu, pemulihan industri perkebunan sawit dan pertumbuhan bisnis Rental Equipment dipandang sebagai potensi peningkatan permintaan.

Hadapi Tantangan Ekonomi dan Geopolitik

Meski melihat banyak peluang, INTA juga menghadapi sejumlah tantangan besar.

Penurunan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) disebut sebagai hambatan bagi produksi komoditas tambang, yang berdampak pada permintaan alat berat.

Tantangan lainnya meliputi ketegangan geopolitik global, perlambatan ekonomi dunia, pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS dan yuan China, overcapacity, serta persaingan ketat antar pabrikan (OEM) asal China.

INTA juga mencermati ketatnya pembiayaan untuk pembelian alat berat dan ketidakpastian regulasi yang memengaruhi pasar.

Distribusi Alat Berat dan Suku Cadang Lewat Anak Usaha

INTA melalui anak usahanya, PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS), dipercaya sebagai distributor resmi berbagai merek alat berat dan suku cadang.

Sejak tahun 2020, IPPS menjadi distributor resmi untuk alat berat merek LiuGong asal China.

Selain LiuGong, IPPS juga memasarkan produk dari merek seperti Bobcat Portable Power, Techking, Sinotruk, Leoch, dan KWO LOF.

Penulis :
Gerry Eka