
Pantau - Acara Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXIX tahun 2025 akan kembali digelar di Kota Batam pada 24–28 November 2025, bertempat di Hotel Harmoni One Convention Center, dan diikuti oleh lebih dari 2.400 peserta dari berbagai sektor industri.
Ajang Bergengsi Tingkat Nasional Hadirkan Ribuan Profesional
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Wahana Kendali Mutu (WKM) bekerja sama dengan Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI), serta didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Kota Batam, dan sejumlah organisasi profesional lainnya.
Para peserta berasal dari perusahaan multinasional, BUMN, sektor swasta, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, sektor kesehatan, hingga organisasi nirlaba dalam negeri.
Dalam forum ini, peserta akan unjuk kebolehan, mempresentasikan keberhasilan improvement, berbagi inovasi, dan mempromosikan upaya perbaikan mutu serta produktivitas yang telah dilakukan di entitas masing-masing.
“Tujuan utama TKMPN adalah sebagai wadah lahirnya karya terbaik dan bermutu tinggi dalam bidang improvement dan inovasi,” ungkap Ketua Penyelenggara Anang Yuliarto.
Kompetisi terbuka bagi sektor pupuk, farmasi, semen, otomotif, pertambangan, manufaktur, kesehatan, barang dan jasa, keuangan, perguruan tinggi, hingga jasa lainnya.
Setiap entitas dapat mengirimkan lebih dari satu tim untuk mempresentasikan karya unggulan mereka di hadapan juri yang kompeten.
“Tiap-tiap entitas bisa mengirim lebih dari satu tim dengan berbagai karya unggulan atau temuan, lalu mempresentasikan di hadapan juri yang kompeten, disaksikan oleh tim lain dari entitas berbeda. Mereka akan dinilai, lalu diberi apresiasi sesuai level karyanya,” jelas Anang.
Dukungan Pemerintah dan Dampak Ekonomi untuk Batam
Ketua Bidang Luar Negeri AMMPI, Damayanti, menyebutkan bahwa TKMPN telah terselenggara selama 29 tahun sejak 1997, dan tahun ini menjadi kali keempat Batam menjadi tuan rumah.
Tahun ini, jumlah peserta meningkat menjadi 2.450 orang dari 222 perusahaan, terbagi ke dalam 649 tim dengan berbagai metode seperti QEA, QCC, SS/QCI, QCP, 5R, QIC/Design Thinking, hingga QSI.
Kompetisi akan dibagi dalam 21 stream, masing-masing memuat 28–32 tim.
Acara juga menghadirkan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Nandi Julyanto, sebagai keynote speaker, serta Forum Manajemen yang mengundang delapan praktisi berpengalaman untuk berdiskusi bersama pimpinan perusahaan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ajang ini juga akan diramaikan dengan kegiatan pendamping seperti TKMPN Golf Gathering, kunjungan industri, dan fun games yang diselenggarakan di Batam View dan Nuvasa Bay.
President of IQPMA/AMMPI, Suradi, menjelaskan bahwa TKMPN juga menjadi bagian dari program Pemerintah, yakni Pekan Peningkatan Produktivitas Nasional (P3N), yang dimulai 10 November 2025 oleh Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Prof. Yassierli, Ph.D.
Yassierli menyampaikan bahwa “produktivitas adalah kunci dalam membangun hubungan industrial yang harmonis dan transformatif.”
Kemnaker telah melatih 500 peserta menjadi ahli produktivitas dengan dukungan Asian Productivity Organization (APO), dan 170 orang di antaranya telah lulus dan mendapatkan sertifikasi.
Pemerintah juga telah menyusun formula strategis 8-4-2-2 sebagai bagian dari Master Plan peningkatan produktivitas, yakni pertumbuhan 8%, kontribusi tenaga kerja 4%, modal 2%, dan inovasi 2%.
“Dengan semangat berbagi value creation, AMMPI turut berkontribusi membangun ekosistem simbiosis mutualistik yang sinergik di bidang mutu dan produktivitas,” ujar Suradi.
Panitia menyebutkan, acara ini diharapkan membawa dampak ekonomi positif, terutama bagi pelaku usaha pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif di Batam.
“Kegiatan ini tentu saja akan memberikan efek ekonomis yang positif kepada penyelenggara wisata, industri kecil, koperasi, dan IKM, UMKM. Para peserta akan mengenali lebih dalam adat istiadat dan budaya masyarakat Batam,” jelas Suradi.
Ia juga berharap masyarakat menyambut tamu-tamu dengan keramahan khas Batam, yang menjadikan mereka secara sukarela menjadi duta promosi kota.
“Jika peserta merasa senang, nyaman, menemukan hal-hal baru dan unik maka tanpa diminta mereka secara otomatis akan menjadi duta promosi di Batam sebagai kota Bandar Dunia Madani, kota industri, dan kota Singapore van Riouwarchipel karena lokasinya yang strategis dekat Singapura,” tambahnya.
Suradi memperkirakan akan terjadi lonjakan okupansi hotel selama lima hari pelaksanaan, serta peningkatan belanja kerajinan dan oleh-oleh khas Batam oleh peserta.
“Kita berharap Batam menjadi tempat yang menyenangkan untuk konvensi, dan peserta banyak berbelanja kerajinan maupun oleh-oleh khas Batam,” ujarnya.
Sebagai penutup, Suradi menyampaikan pesan moral dalam bentuk pantun:
Langit mendung warnanya hitam
Sebelum hujan disediakan payung
Kalau ingin lebih kenal Batam
Silakan datang berkunjung
Bulan terlihat di waktu malam
Menyinari alam terbuka
Selamat datang di Kota Batam
Berdekatan dengan Singapura
- Penulis :
- Leon Weldrick







