Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Masuki Era Baru Pangan: Impor Beras dan Jagung Dihentikan, Produksi Domestik Cetak Rekor Sepanjang Sejarah

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Indonesia Masuki Era Baru Pangan: Impor Beras dan Jagung Dihentikan, Produksi Domestik Cetak Rekor Sepanjang Sejarah
Foto: (Sumber: Arsip foto - Petani di Desa Tegalkarang Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan panen padi, Senin (4/8/2025). ANTARA/Harianto..)

Pantau - Tahun 2025 menjadi tonggak penting pangan nasional ketika Indonesia resmi menghentikan impor beras dan jagung berkat meningkatnya produksi domestik dan menguatnya cadangan negara.

Lonjakan Produksi dan Penguatan Cadangan Pangan Nasional

Produksi dalam negeri yang meningkat membuat gudang-gudang Perum Bulog terisi penuh dengan stok beras awal Desember 2025 mencapai 3,8 juta ton dan sempat menyentuh 4,2 juta ton pada pertengahan tahun, tertinggi sepanjang sejarah.

Untuk pertama kalinya, seluruh beras di gudang Bulog berasal dari panen petani Indonesia tanpa ketergantungan impor sehingga menjadi simbol meningkatnya kepercayaan diri bangsa.

Cadangan beras pemerintah terbukti mampu memasok hingga tiga kali lipat kebutuhan bantuan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara pada pekan keempat November 2025.

Kementerian Pertanian mencatat harga beras internasional turun dari 650 dolar AS per ton menjadi 340 dolar AS per ton setelah Indonesia menghentikan impor yang membuat sejumlah negara melobi agar Indonesia kembali membeli beras mereka.

Pada 2024 Indonesia masih mengimpor 4,5 juta ton beras dan penghentian impor pada 2025 menegaskan arah baru kedaulatan pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa tingginya stok beras merupakan dampak dari kebijakan penyerapan gabah yang lebih memihak petani.

Harga pembelian pemerintah gabah kering panen dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram dan berlaku untuk seluruh kualitas gabah sejak 15 Januari 2025.

Bulog dan penggiling swasta wajib menyerap gabah sesuai HPP sementara Babinsa TNI mendampingi petani agar pelaksanaan HPP berjalan disiplin, adil, dan berpihak pada petani.

Kebijakan tersebut menjaga daya beli petani di tengah fluktuasi biaya produksi dan memastikan hasil kerja petani dihargai secara layak.

Percepatan Produksi Padi dan Jagung Didukung Modernisasi Pertanian

Produksi padi nasional menunjukkan lonjakan signifikan dengan proyeksi KSA BPS bahwa produksi beras Januari–Desember 2025 mencapai 34,77 juta ton atau naik 13,54 persen dari tahun sebelumnya.

Pada 2024 produksi beras sekitar 30 juta ton sementara target 2025 ditetapkan 32 juta ton sehingga realisasi proyeksi melampaui sasaran pemerintah.

Peningkatan produksi dipicu perbaikan irigasi, mekanisasi pertanian, akses pupuk bersubsidi yang tepat sasaran, serta bantuan alat dan mesin pertanian.

Pemerintah melibatkan petani milenial melalui pertanian modern seperti penggunaan drone untuk penanaman, pemupukan, dan pemantauan tanaman.

Program cetak sawah baru terus berjalan termasuk di Kalimantan dengan pengembangan ratusan ribu hektare lahan serta perlindungan lahan pertanian untuk menjaga keberlanjutan produksi.

Transformasi pangan menjadi fondasi kebijakan pertanian dengan fokus pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.

Dampak positif tercermin pada indikator makro pertanian dimana kontribusi sektor pertanian terhadap PDB 2025 mencapai 14,35 persen tertinggi dalam enam tahun terakhir dengan NTP di kisaran 124.

Ekspor pertanian tumbuh menjadi Rp507,78 triliun dan sektor ini menyerap hampir 39 juta tenaga kerja.

Swasembada jagung tercapai bersamaan dengan beras dan produksi jagung mendukung kebutuhan pangan serta pakan ternak sehingga memperkuat sektor ayam dan telur.

Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan realisasi tanam jagung program Polri mencapai 883 ribu hektare dari target 1,3 juta hektare hingga akhir kuartal keempat 2025.

Polri menjalankan mandat Presiden Prabowo untuk mendukung produksi jagung sehingga memperkuat agenda besar swasembada pangan.

Capaian panen jagung hingga kuartal keempat diperkirakan 2,8 juta ton berdasarkan data Satgas Ketahanan Pangan Polri.

Produksi jagung 2025 diperkirakan terus meningkat menuju target nasional 4 juta ton seiring dukungan lintas sektor.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan swasembada beras dan jagung akan diumumkan resmi pada akhir 2025 sebagai bukti ketahanan pangan yang semakin kokoh.

Fokus Pangan 2026 dan Arah Besar Kedaulatan Pangan Nasional

Fokus kebijakan pangan ke depan diperluas ke komoditas lain dengan target swasembada gula putih pada 2026 melalui modernisasi industri tebu, intensifikasi lahan, dan investasi hilirisasi.

Setelah beras dan jagung Kementerian Pertanian akan fokus meningkatkan produksi kedelai, gandum, dan komoditas lain yang masih bergantung pada impor.

Swasembada pangan bukan sekadar angka produksi tetapi menjadi fondasi stabilitas sosial ekonomi, keseimbangan produktivitas, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan petani.

Menjelang akhir 2025 Indonesia memasuki era baru pangan dengan stok kuat dan produksi mandiri sehingga kedaulatan pangan semakin nyata serta menjadi ikhtiar mengembalikan posisi bangsa sebagai Macan Asia.

Penulis :
Ahmad Yusuf