Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pertamina di Garis Depan: Mewujudkan Kedaulatan Energi sebagai Pilar Strategis Bangsa

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pertamina di Garis Depan: Mewujudkan Kedaulatan Energi sebagai Pilar Strategis Bangsa
Foto: (Sumber: Pekerja melakukan patroli pada unit utilitas Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) di Kilang Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/12/2025). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/bar)

Pantau - Kedaulatan energi tidak dapat dicapai hanya dengan meningkatkan produksi, melainkan harus dibangun melalui kebijakan yang tepat, investasi berkelanjutan, inovasi teknologi, dan pemerataan akses di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam konteks tersebut, Pertamina menempati posisi sentral sebagai poros utama dalam pembangunan kedaulatan energi nasional.

Bukan sekadar korporasi bisnis, Pertamina juga memainkan peran strategis dalam kerangka kebangsaan.

Setiap peringatan hari jadinya pada 10 Desember menjadi refleksi kontribusi nyata perusahaan ini terhadap cita-cita energi berdaulat.

Energi sebagai Pilar Asta Cita dan Instrumen Pemerataan

Capaian positif Pertamina dalam beberapa tahun terakhir terlihat dalam pengelolaan blok-blok migas, pengoperasian terminal, dan jaringan distribusi energi di berbagai wilayah Indonesia.

Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari upaya besar menjadikan energi sebagai pilar dalam Asta Cita — delapan program prioritas pembangunan nasional.

Energi diposisikan sebagai instrumen utama untuk:

  • Memandirikan bangsa
  • Mengurangi ketergantungan pada luar negeri
  • Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan akses energi

Namun, kemandirian energi tidak hanya diukur dari kemampuan memproduksi dan mengelola sumber daya alam.

Lebih dari itu, kemandirian energi harus dicapai tanpa:

  • Mengorbankan kelestarian lingkungan
  • Menyingkirkan masyarakat rentan
  • Memperlebar ketimpangan sosial dan ekonomi

Dalam kerangka Asta Cita, energi menjadi fondasi pertumbuhan industri, penopang ketahanan ekonomi nasional, dan sarana untuk memeratakan layanan publik.

Tanpa sistem energi yang kuat, merata, dan berkelanjutan, transformasi Indonesia menuju negara sejahtera dan modern akan sulit terwujud.

Mandat Swasembada Energi dan Peran Strategis Pertamina

Gagasan kedaulatan energi ini sejalan dengan pidato Presiden Prabowo Subianto di hadapan DPR RI pada Agustus 2025, yang menegaskan bahwa:

"Ketahanan energi adalah syarat kedaulatan bangsa."

Energi dipandang sebagai roda penggerak perubahan struktural, yang mampu:

  • Menghapus kemiskinan
  • Memperkokoh industri nasional
  • Mempercepat proses modernisasi

Dengan demikian, target ambisius menuju swasembada energi tidak hanya menjadi visi, tetapi mandat strategis yang harus dijalankan secara kolaboratif oleh pemerintah dan seluruh BUMN energi.

Pertamina, sebagai ujung tombak, memegang tanggung jawab besar dalam merealisasikan agenda ini demi masa depan Indonesia yang mandiri, adil, dan berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Yusuf