Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Airlangga Targetkan Negosiasi Tarif Indonesia-AS Rampung Akhir 2025, Komoditas Utama Berpeluang Bebas Bea Masuk

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Airlangga Targetkan Negosiasi Tarif Indonesia-AS Rampung Akhir 2025, Komoditas Utama Berpeluang Bebas Bea Masuk
Foto: (Sumber: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dalam agenda Hari Ulang Tahun (HUT) Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) ke-37 di Jakarta, Jumat (12/12/2025). ANTARA/Muhammad Baqir Idrus Alatas/aa.)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat menargetkan penyelesaian negosiasi tarif resiprokal sebelum akhir tahun 2025, usai pertemuannya dengan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, pada Kamis malam, 11 Desember 2025.

Indonesia Dorong Penyelesaian Negosiasi Sesuai Arahan Presiden

Airlangga menyampaikan bahwa negosiasi ini merupakan tindak lanjut dari Leaders Declaration yang disepakati oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump pada 22 Juli 2025.

"Kita sepakat untuk menyelesaikan apa yang sudah disepakati oleh Leaders Declaration pada tanggal 22 Juli. Dengan demikian, dalam waktu singkat (pekan depan), delegasi Indonesia akan berangkat lagi ke Washington, dan harapannya di akhir tahun kita bisa selesaikan apa yang sudah kita mulai," ungkap Airlangga.

Ia menambahkan bahwa hasil pembicaraan dengan Greer telah dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo pada Jumat pagi.

"Tadi pagi saya juga sudah melaporkan ke Bapak Presiden mengenai hasil pembicaraan tadi malam, dan ini adalah satu hal yang sangat positif karena Indonesia merupakan negara ketiga yang sudah sepakat dengan Amerika Serikat. Jadi, Amerika mengapresiasi Indonesia," jelasnya.

Presiden Prabowo, kata Airlangga, memberikan arahan agar negosiasi tarif diselesaikan secepatnya, dengan tetap mengedepankan kepentingan bersama kedua negara.

"Harapannya sampai dengan akhir tahun ini, apa yang sudah diperjanjikan oleh kedua pemimpin, yaitu Presiden Prabowo dan Presiden Trump, bisa dituangkan di dalam draft agreement," tambahnya.

Komoditas Unggulan Indonesia Dapat Tarif 0 Persen

Dalam kerangka kesepakatan, beberapa komoditas Indonesia yang tidak diproduksi di AS akan mendapatkan tarif masuk sebesar 0 persen.

Komoditas tersebut meliputi minyak sawit mentah (CPO), karet, teh, kopi, dan produk karet lainnya.

Sementara itu, tarif untuk produk tekstil dan alas kaki masih dalam tahap pembahasan antara kedua negara.

Sebelumnya, AS telah memangkas tarif masuk untuk produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen sebagai bagian dari proses penyesuaian tarif.

Sebagai bentuk komitmen timbal balik, Indonesia menyatakan kesiapan untuk menambah impor dari AS guna menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.

Indonesia berkomitmen mengimpor energi dari Amerika Serikat senilai hingga 15 miliar dolar AS.

Di sektor pertanian, Indonesia menargetkan impor produk pertanian dari AS sebesar 4,5 miliar dolar AS.

Selain itu, Indonesia dan AS juga menyepakati kerja sama investasi, termasuk pembangunan fasilitas blue ammonia di AS dengan nilai investasi sebesar 10 miliar dolar AS.

Investasi lain dari AS juga akan diarahkan ke berbagai proyek strategis di Indonesia sebagai bagian dari perluasan hubungan ekonomi kedua negara.

Penulis :
Aditya Yohan