Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pengguna QRIS di Sultra Tembus 298 Ribu, Volume Transaksi Naik 142 Persen Sepanjang 2025

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Pengguna QRIS di Sultra Tembus 298 Ribu, Volume Transaksi Naik 142 Persen Sepanjang 2025
Foto: (Sumber: Masyarakat yang menggunakan metode pembayaran QRIS di salah satu Coffeeshop di Kendari, Sulawesi Tenggara (26/12/2025). ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.)

Pantau - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Tenggara mencatat bahwa jumlah pengguna QRIS sepanjang tahun 2025 berhasil melampaui target, dengan total penambahan sebanyak 29.383 orang dari target awal 21.000 orang.

Dengan tambahan tersebut, total akumulasi pengguna QRIS di Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 298.190 orang, tumbuh 10,9 persen dibandingkan tahun 2024.

Kepala KPw BI Sultra, Edwin Permadi, menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat terhadap penggunaan QRIS terus meningkat secara konsisten.

Merchant QRIS Bertambah 65 Ribu, Edukasi Digital Jadi Kunci

Selain jumlah pengguna, jumlah merchant yang menerima pembayaran melalui QRIS juga mengalami lonjakan signifikan.

Total merchant pada tahun 2025 tercatat sebanyak 235.550 unit, meningkat lebih dari 65.000 dibanding tahun sebelumnya yang hanya 170.468 unit.

Keberhasilan ini disebut sebagai hasil dari masifnya sosialisasi dan edukasi literasi digital yang dilakukan kepada berbagai lapisan masyarakat.

Sasaran edukasi meliputi ASN, pelajar, hingga pengelola tempat ibadah, dengan kegiatan yang dilakukan di seluruh 17 kabupaten/kota di Sultra.

Sosialisasi juga dilakukan melalui partisipasi dalam perayaan hari ulang tahun kabupaten/kota hingga kegiatan komunitas seperti olahraga lari.

Volume Transaksi Hampir 27 Juta Kali, Nilai Tembus Rp3,3 Triliun

KPw BI Sultra mencatat bahwa volume transaksi QRIS sepanjang 2025 melonjak hingga 142,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika pada 2024 tercatat sekitar 11 juta transaksi, maka di tahun 2025 jumlahnya hampir menyentuh 27 juta transaksi.

Adapun total nilai transaksi QRIS di Sultra sepanjang 2025 mencapai Rp3,3 triliun.

Menurut Edwin, lonjakan ini menunjukkan bahwa masyarakat Sultra telah mengadopsi pembayaran non-tunai sebagai bagian dari gaya hidup dan kebutuhan dalam aktivitas ekonomi sehari-hari.

Penulis :
Gerry Eka