
Pantau.com - Pemerintah mengatakan usulan kenaikkan harga rumah bersubsidi atau Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ditargetkan rampung pada pekan ini. Dirjen Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Khalawi mengatakan kenaikkan harga Rumah subsidi berbeda di setiap wilayah."Kami usulkan kenaikkan berkisar 3-7,75 persen, misalnya ada yang cuma 5 persen, ada di Kalimantan 7,75 persen dan sebagainya," ujarnya saat ditemui dalam sebuah acara di Senayan JCC, Sabtu (2/2/2019).Ia menjelaskan, kenaikkan ini disebabkan oleh beberapa hal. Pihaknya sudah mengevaluasi dan menetapkan kenaikkan rumah bersubsidi ini.
Baca Juga: Hore! Pemerintah akan Beri Subsidi Khusus KPR Millenials, Syaratnya....."Kita coba akomodir, dasarnya kenaikan harga tanah di daerah, biaya produksi meningkat, material tukang, kemampuan konsumen MBR, ini tiga hal dasar, sudah simulasikan 3 - 7,75 persen, jauh dari usulan REI 20 persen, ya kita sudah itung survei di seluruh Indonesia," katanya. Ia mengatakan, pihaknya sudah membahas bersama Kementerian Keuangan dan kenaikkan harga akan berlaku dua tahun. "Kemungkinan berlalu untuk 2 tahun, 2019-2020, sebelum ada penetapan baru memakai harga 2018, kenapa dua tahun karena ini kan transisi, akan kami kaji," pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta










