Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Progres LRT Jabodebek Capai 58 Persen, Lahan Depo di Bekasi Timur Belum Deal

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Progres LRT Jabodebek Capai 58 Persen, Lahan Depo di Bekasi Timur Belum Deal

Pantau.com - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Harto mengungkapkan progres proyek LRT Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek) sudah mencapai 58 persen. 

Budi mengatakan penyelesaian masih terhambat pembebasan lahan untuk depo atau garasi kereta. Sebab pengoperasian membutuhkan depo. 

"Progres saat ini 58 persen saat ini kendala pembebasan tanah depo Bekasi Timur, pengoperasian tidak bisa tanpa Depo," ujarnya dalam sebuah dikusi yang digelar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2019).

Baca juga: Puluhan Tahun 'Dikuras' AS, Segini Cadangan Emas Freeport

Lebih lanjut kata dia, pemerintah telah memberikan insentif untuk proses tersebut sehingga ditargetkan pembebasan tanah dapat selesai Maret 2019 mendatang. 

"Bekasi Timur pemerintah juga insentif selesaikan ini dan mudah-mudahan maret selesai April konstruksi depo 10 hektar, 5 hektare lahan negara ditempati masyarakat 5 hektar publik," ungkapnya.

Untuk diketahui sebelumnya konsep LRT adalah perubahan dari konsep kereta monorel. Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres No. 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Baca juga: Pak Jokowi! Kata Faisal Basri RI Negara Maritim, Jalan Tol Bukan Solusi

Perpres tersebut juga menyebutkan mengenai adanya perpanjangan rute, tidak hanya Bekasi Timur dan Cibubur Cawang saja, tapi diperpanjang menjadi Cibubur Bogor, Cawang Kuningan Dukuh Atas, Dukuh Atas Palmerah Senayan, Senayan Grogol serta Cibubur

Serta menugaskan kepada PT Adhi Karya untuk membangun prasarana LRT terintegrasi yang meliputi: jalur, termasuk konstruksi jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi. 

Perpres No. 98/2015 ini kemudian direvisi dengan Perpres No. 65 tahun 2016. Dalam Perpres No. 65/2016 tugas PT AK ditambah membangun depo, yqkni mengatur mengenai pelaksanaannya melalui pola design and built serta menggunakan standart gauge (ukuran rel standar 1435 mm).


Penulis :
Nani Suherni