
Pantau.com - Era digitalisasi dianggap mengancam lapangan pekerjaan lantaran memuncul stigma teknologi robotic yang diproyeksi menggantikan peran manusia.
Namun Deputi bidang koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir memilki pendapat berbeda. Menurutnya, zaman digitalisasi justru bisa membuka peluang pekerjaan.
"Saya nggak percaya (ada prediksi) hilang 2 juta atau sampai 20 juta pekerjaan (efek digitalisasi). Karena berdasarkan pengalaman tercipta pekerjaan baru," ujarnya di Hotel Pullman Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Baca juga: Pemerintah Syok Hadapi Perkembangan Ekonomi Digital? Ini Kata Kemenko Perekonomian
Salah satunya kata Iskandar, muncul pekerjaan baru dengan mengunggah foto barang-barang untuk dijual di e-Commerce di Jawa Tengah.
"Contoh di Jawa Tengah. Ternyata dengan ada digitalisasi ekonomi, muncul pekerjaan baru meng-upload semua barang-barang yang akan diupload e-Commerce. Ternyata mereka bersama-sama meng-upload data dari produk-produk yang dijual di e-Commerce," paparnya.
Iskandar meyakini, digitalisasi ekonomi justru akan memunculkan pekerjaan-pekerjaam baru seperti saat ini. Mulai dari logistik hingga tenaga kerja bidang perangkat lunak.
Baca juga: Wow! Perusahaan di Sektor e-Commerce Jadi Penyewa Utama Pasar Perkantoran Jakarta
"Maka saya nggak percaya digital ekonomi menyebabkan pengangguran karena nanti akan muncul pekerjaan baru di logistik. Akan muncul orang-orang yang meng-upload barang-barang yang akan dijual, pekerjaan baru di bidang e-Commerce software apa dan sebagainya," terangnya.
Bercermin dari revolusi industri di masa sebelumnya, ia mengatakan saat itu justru pekerjaan baru muncul dan kekhawatiran akan munculnya banyak pengangguran tidak terbukti.
"Ini sudah terjadi, inget gak dulu revolusi industri mesin uap ternyata muncul pekerjaan baru montir, sehingga (kata) orang-orang akan terjadi pengangguran besar, tidak terbukti," tutup Iskandar.
- Penulis :
- Widji Ananta