Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Southwest Airlines Klaim Tetap Laris Meski 737 MAX Tak Dioperasikan

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Southwest Airlines Klaim Tetap Laris Meski 737 MAX Tak Dioperasikan

Pantau.com - Southwest Airlines Co memperkirakan pertumbuhan pendapatan kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan, mengutip permintaan dari pelanggan liburan dan bisnis, bahkan ketika maskapai berbiaya rendah terpaksa mengandangkan 34 jet Boeing 737 MAX-nya.

Dallas yang bermarkas di Southwest operator MAX terbesar di dunia ini mengatakan, pihaknya memperkirakan pendapatan unit yang diawasi ketat akan tumbuh sebesar 5,5 persen menjadi 5,7 persen tahun ke tahun di kuartal kedua. Ini melaporkan hanya pertumbuhan 2,7 persen pada kuartal pertama, ketika harus membatalkan lebih dari 10.000 penerbangan.

Maskapai penerbangan AS No. 4 mengatakan kehilangan pendapatan lebih dari $ 200 juta selama kuartal pertama karena ribuan pembatalan yang disebabkan oleh penutupan sebagian pemerintah AS, badai musim dingin, gangguan pemeliharaan, dan pendaratan jet Boeing Co 737 MAX di seluruh dunia.

Baca juga: Belanja di Tanah Abang atau Thamrin City? Ini Harga Item Terbarunya...

Southwest melaporkan laba bersih kuartal pertama $ 387 juta, atau 70 sen per saham, dibandingkan dengan $ 463 juta, atau 79 sen per saham, pada kuartal tahun lalu.

Itu mengalahkan estimasi rata-rata Wall Street 61 sen per saham, menurut data IBES dari Refinitiv. Analis memangkas estimasi mereka dengan tajam pada akhir Maret setelah regulator di seluruh dunia mendaratkan pesawat Boeing 737 MAX setelah dua kecelakaan fatal.

Southwest mengatakan 34.747 MAX pesawatnya mewakili kurang dari 5 persen dari penerbangan harian dengan 753 pesawat.

Total pendapatan operasi di maskapai, yang meluncurkan layanan ke Hawaii dari California bulan lalu, naik 4 persen menjadi $ 5,15 miliar.

Baca juga: Intip Harga Baju Terbaru di Thamrin City yang (Katanya) Murah

Dikutip Reuters, maskapai berbiaya rendah telah menghapus MAX yang hemat bahan bakar dan jarak jauh dari jadwal terbangnya hingga 5 Agustus saat Boeing menunggu untuk menyerahkan perbaikan perangkat lunak dan pedoman pelatihan baru kepada regulator global untuk ditinjau.

"Pembatalan penerbangan diperkirakan akan mendorong tekanan biaya unit selama durasi pendaratan MAX," kata Chief Executive Officer Southwest, Gary Kelly.

Biaya unit, atau total biaya operasi per mil kursi yang tersedia, naik 5,9 persen pada kuartal pertama. Analis Cowen Helane Becker mengatakan jumlah itu lebih baik dari yang diharapkan karena pembawa tampaknya mengalihkan beberapa biaya ke kuartal mendatang.

Penulis :
Nani Suherni