
Pantau.com - Virgin Australia Holdings mengatakan pihaknya telah sepakat dengan Boeing Co untuk menunda pengiriman pertama 737 jet MAX selama hampir dua tahun untuk memberikan waktu agar pihak boeing memperbaiki item keselamatan dan untuk mengurangi pengeluaran modal.
Langkah ini dilakukan ketika Norwegian Air Shuttle ASA dan Lion Air Indonesia menunda pengiriman setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.
Sebelumnya, Virgin telah merencanakan untuk mengambil Boeing 737 MAX 8 pertamanya pada bulan November. 2 maskapai operator pertama dari model di negara ini.
Baca juga: Kenalkan... Panda Bus dengan Kecerdasan Buatan Made In China Gengs
Dikutip Reuters, Kepala Eksekutif Virgin, Paul Scurrah, yang memulai peranan itu pada 25 Maret, mengatakan maskapai itu tidak akan memperkenalkan pesawat baru ke armadanya sampai benar-benar terjamin keselamatannya.
"Kami yakin dengan komitmen Boeing untuk mengembalikan 737 MAX ke layanan dengan aman dan sebagai mitra jangka panjang Boeing, kami akan bekerja dengan mereka melalui proses ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
CEO dan Ketua Boeing Dennis Muilenburg berjanji untuk memenangkan kembali kepercayaan publik setelah menghadapi pertanyaan sulit setelah dua kecelakaan fatal itu.
Baca juga: Warga AS Lebih Banyak Menghabiskan Uang untuk Mobil dan Kesehatan
Virgin mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan mengkonversi 15 dari 48 737 MAX jet-nya untuk versi 737 MAX 10 yang lebih besar. Yang pertama dari 25 737 MAX 10 akan dikirim dari Juli 2021 dan yang pertama dari 23 737 MAX 8 dari Februari 2025.
Scurrah mengatakan waktu yang direvisi akan memungkinkan penangguhan signifikan belanja modal dengan memperluas penggunaan pesawat yang ada.
rn- Penulis :
- Nani Suherni