Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Dana Cash Bantuan Kerap Disunat, India Gunakan Pembayaran Digital

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Dana Cash Bantuan Kerap Disunat, India Gunakan Pembayaran Digital

Pantau.com - India membelanjakan miliaran dolar untuk program kesejahteraan sosial bagi orang miskin, tetapi korupsi, penipuan, dan ketidakefisienan seringkali membuat bantuan itu tidak sampai ke orang miskin. 

Tetapi kini, pemerintah mulai mengubah cara mensejahterakan orang miskin, dengan mengaitkan program-program kesejahteraan dengan proyek identitas biometrik terbesar di dunia di mana lebih dari satu miliar orang telah diberi kartu biometrik.

Dilansir VOA, dilaporkan bagaimana penduduk desa di negara bagian Himachal Pradesh di pegunungan Himalaya, India utara, diuntungkan setelah beralih dari uang tunai ke pembayaran digital.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Indonesia Bisa Jadi Anggota G20 Bukan Malaysia

Bekerja keras di desa Tanda, Biru Devi tahu, pekerjaannya akan dibayar. Bersama perempuan lain, ia bekerja dibawah program pemerintah yang menjamin keluarga miskin di desa mendapat upah untuk 100 hari kerja setahun.

Biru Devi mengatakan, "Sebelumnya upah saya tidak pernah dibayar pada waktunya, mungkin tagihannya tidak masuk. Tetapi kini upah saya masuk ke rekening bank saya dan tidak tertunda."

Pembayaran menjadi efisien setelah bank sektor publik dan pemerintah desa memimpin program untuk menjadikan Tanda sebagai desa digital. Semua penduduk dibujuk untuk membuka rekening bank yang dikaitkan dengan kartu identitas biometrik, disebut Aadhaar, sehingga bahkan orang buta huruf dapat mengoperasikannya. Peralihan dari uang tunai ke pembayaran digital menghilangkan perantara yang biasanya menguntit uang dari program mengentaskan kemiskinan.

Ekta Mahajan, Manajer Cabang Bank Negara India di Palampur mengatakan warga begitu senang menyambut kebijakan ini.

Baca juga: Perkembangan Konsumen Bisa Ciptakan The New China

"Mereka senang karena cukup menunjukkan kartu Aadhaar, dan sidik jari, mereka akan mendapat uang, memasukkan uang itu ke rekening atau mengalihkan uang itu ke rekening lain, jadi ada perubahan. Tidak akan ada lagi korupsi, tidak akan ada lagi komisi, mereka langsung menerima upah dan lebih cepat," terangnya.

Di toko desa setempat, ransum makanan bersubsidi bagi keluarga miskin diberikan setelah identitas penduduk yang memenuhi syarat diverifikasi melalui kartu elektronik dan sidik jari. Cara ini menghapus praktik mengalihkan makanan ke orang lain.

Penduduk Tanda juga menyadari betapa ekonomi perbankan bisa menguntungkan mereka dengan cara lain. Dan dengan ponsel pintar mereka, penduduk desa kini berbelanja sayuran dan bahan pangan di toko lokal dengan cara modern. Melompat ke era digital telah mengubah desa di Himalaya ini dengan lebih banyak cara. 

Penulis :
Nani Suherni

Terpopuler