Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Perkembangan Konsumen Bisa Ciptakan The New China

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Perkembangan Konsumen Bisa Ciptakan The New China

Pantau.com - Salah satu ekonom terkemuka Inggris mengatakan konsumen China akan menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi global di masa depan.

Jim O'Neill, ketua lembaga think tank internasional Chatham House dan mantan kepala ekonom di Goldman Sachs, membuat pernyataan dalam pidato pada hari Rabu (26 Juni 2019) pada perayaan peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok dan Tiongkok kedua. "Apa yang terjadi pada konsumen China lebih penting bagi masa depan China," kata O'Neill.

"Jika China melanjutkan dengan pertumbuhan PDB nominal 8 persen, yang saya yakini 5 persen nyata (pertumbuhan PDB), dan harga 3 persen (artinya inflasi), dan jika konsumen China menjadi 50 persen dari total itu, perubahan dari yang berikutnya tahun ke dekade berikutnya adalah antara 11 triliun dolar AS hingga 12 triliun dolar AS, yang setara dengan menciptakan China lain," katanya.

Baca juga: Sempat Murka, Trump Lumer dengan Janji China Beli Produk Pertanian AS

O'Neill adalah mantan sekretaris komersial Inggris untuk Departemen Keuangan. Dia mengatakan Belt and Road Initiative, atau BRI, yang diprakarsai enam tahun lalu, akan memainkan peran "sangat penting" dalam perdagangan global, yang telah dibentur oleh meningkatnya proteksionisme dan unilateralisme.

BRI bertujuan untuk membangun Jalur Ekonomi Jalur Sutera dan Jalur Sutera Maritim Abad 21 dan memberikan kebijakan, infrastruktur, perdagangan, keuangan, dan konektivitas orang-ke-orang melalui platform baru untuk masa depan yang lebih cerah.

"Jika itu dapat diterapkan secara kolektif, itu dapat mengubah pola perdagangan di Asia, terutama antara China dan India, dua negara BRICS utama," tambahnya.

Dilansir China Daily, O'Neill dikenal karena menciptakan istilah BRIC, istilah kelompok untuk Brasil, Rusia, India, dan China, pada tahun 2001, untuk menggambarkan empat negara berkembang pesat yang melambangkan keseimbangan pergeseran dalam ekonomi global.

Baca juga: Trump Cabut Sanksi Huawei: Perusahaan AS Tidak Senang

Afrika Selatan ditambahkan ke grup sembilan tahun kemudian, menjadikannya BRICS. "China tetap menjadi satu-satunya negara BRICS yang setelah 17 tahun benar-benar melakukan persis apa yang kami harapkan akan tercapai," katanya.

Ia berpendapat bahwa sengketa perdagangan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat bukanlah tantangan terpenting yang dihadapi negara saat ini.

Untuk melanjutkan keberhasilannya, O'Neill mengatakan, China perlu menangani aspek populasi yang menua, yang merupakan kontributor utama perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi masalah lingkungan dan pengendalian populasi di daerah perkotaan.

Penulis :
Nani Suherni