Pantau.com - Kabar tak sedap kembali terdengar, kali ini dari pembuat komputer HP. Perusahaan asal Amerika Serikat itu mengumumkan rencana pemangkasan pegawai hingga 16 persen. Langkah ini diklaim perusahaan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi yang bertujuan mengurangi biaya.
Perusahaan akan memangkas sekitar 7.000 hingga 9.000 pekerjaan melalui kombinasi keluar karyawan dan pensiun dini secara sukarela, katanya dalam sebuah pernyataan.
HP memperkirakan bahwa rencana tersebut akan menghasilkan penghematan laju penjualan kotor tahunan sekitar $1 miliar pada akhir tahun fiskal 2022, tambahnya.
Perusahaan ini memiliki sekitar 55.000 karyawan di seluruh dunia pada 31 Oktober, menurut pengarsipan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Baca juga: Citilink Alihkan 72 Penerbangan dari Bandara Halim ke Soekarno-Hatta
"Kami mengambil tindakan tegas dan tegas saat kami memulai bab berikutnya," kata Enrique Lores, chief executive officer perusahaan yang akan datang.
"Kami melihat peluang signifikan untuk menciptakan nilai pemegang saham dan kami akan mencapai ini dengan memajukan kepemimpinan kami, mengganggu industri dan secara agresif mengubah cara kami bekerja."
Perlu diketahui, Lores akan mengambil alih posisi CEO pada 1 November dari Dion Weisler. HP yang berbasis di California juga mengatakan dewan direksi pada 30 September menyetujui tambahan pembelian kembali saham senilai $5 miliar.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Lupakan Satu Hal Tentang Kenaikan Cukai Rokok
HP mengharapkan untuk menghasilkan arus kas bebas setidaknya $3 miliar pada tahun fiskal 2020 dan mengembalikan setidaknya 75 persen kepada pemegang saham melalui peningkatan dividen kuartalan 10 persen dan pembelian kembali saham, tambahnya.
Perusahaan mengharapkan laba yang disesuaikan di kisaran $2,22 hingga $2,32 per saham untuk tahun fiskal 2020.
Untuk tahun fiskal saat ini, pihaknya memperkirakan laba yang disesuaikan berada di kisaran $2,18 hingga $2,22, kata perusahaan ketika melaporkan pendapatan kuartal ketiga. Saham HP telah jatuh sekitar 10 persen tahun ini hingga penutupan Kamis (3 September 2019).
- Penulis :
- Nani Suherni
