
Pantau.com - Perusahaan furnitur asal Swedia, Ikea mengeluarkan kocek sebesar USD46 juta setara Rp641 miliar kepada keluarga yang balitanya meninggal akibat tertimpa lemari Ikea beberapa tahun lalu.Adalah Jozef Dudek, balita yang baru berusia dua tahun meninggal pada Mei 2017. Terjadi setelah lemari Ikea jenis Malm jatuh menimpa lehernya, tak pelak, insiden ini menyebabkan luka hingga nyawa balita itu tidak bisa diselamatkan.Pengacara keluarga Dudek, Feldman Shepherd, mengatakan pembayaran kompensasi Ikea merupakan penyelesaian perihal kesalahan paling fatal yang menyebabkan kematian seorang anak dalam sejarah di Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Viral Cerita Netizen yang Nyaris Ketipu Flash Sale IKEA via Instagram
Adapun gugatan yang dilayangkan keluarga Dudek dilakukan pada Juni 2018. Pihak perusahaan mengetahui permasalahan ini, tetapi gagal mengambil langkah memadai untuk kemudian meningkatkan keselamatan dan stabilitas mereka.Juru Bicara Ikea mengkonfirmasi penyelesaian sebesar USD46 juta sebagai uang kompensasi, mereka sadar tidak akan bisa mengembalikan sesuatu yang telah terjadi. IKEA pun menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga Dudek."Meskipun tidak ada penyelesaian yang dapat mengubah peristiwa tragis yang membawa kami ke sini, demi keluarga dan semua yang terlibat, kami bersyukur bahwa litigasi ini telah mencapai resolusi," kata juru bicara Ikea, seperti dinukil dari TIME, Rabu (8/1/2020).
Baca juga: Ingvar Kamprad Pendiri IKEA Tutup Usia
Ikea pun juga menyayangkan keamanan produk yang menjadi prioritas perusahaannya tidak dapat tercapai usai insiden yang merenggut nyawa ini terjadi."Keamanan produk adalah prioritas utama bagi Ikea dan merupakan inti dari proses desain setiap hari. Sekali lagi, kami menawarkan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga," tambah pihak Ikea.Sejak 2016, Ikea telah melakukan penarikan unit produk bermasalah, tercatat sebanyak 17,3 juta unit di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan usai IKEA menerima setidaknya 300 laporan insiden yang menyebabkan 144 cedera pada anak-anak.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta