Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Awak Kabin Garuda Harapkan Direktur Safety Kembali Diadakan

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Awak Kabin Garuda Harapkan Direktur Safety Kembali Diadakan

Pantau.com - Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengharapkan ada penambahan satu direksi dalam struktur direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Dimana perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang salah satu membahas perubahan dan penetapan direksi.

Zaenal Muttagin selaku ketua IKAGI, mengatakan dalam RUPSLB tersebut para awak kabin meminta agar direktur safety diadakan kembali. Adapun jabatan itu akan membawahi langsung para awak kabin dan fokus pada perbaikan dan penguatan pelayanan kepada para penumpangnya.

"Yang kita inginkan ada Direktorat Safety yang 2015 sudah pernah dilakukan ada direktur pelayanan," ujar Zaenal, Selasa (21/1/2020).

Baca juga: Wow! Segini Lho Harta Kekayaan Para Direksi Garuda Indonesia

Ia menilai mengapa direktorat ini diperlukan adalah agar pengawasan dan kinerjanya bisa lebih maksimal. Sebab selama ini, masalah pelayanan dibawahi langsung oleh direktur operasi.

Sementara direktur operasi membawahi banyak sekali bidang mulai IT, service hingga safety. Sedangkan khusus awak kabin saja jumlah karyawannya ada sekitar 3.500 pegawai. Sehingga kinerjanya tidak terlalu fokus pada pelayanan saja. 

Mengingat ini sangat berbahaya jika tidak diantisipasi, karena Garuda bisa tertinggal dari maskapai lainnya. Dalam laporan terakhir Skytrax, Garuda Indonesia yang biasannya selalu menjadi terbaik dalam kategori kru awak kabin terbaik di dunia kini harus digeser oleh Singapore Airlines."Sekarang kita dibawa Direktur Operasi (Dirops) kita enggak mau. Kita mau berdiri sendiri,"tambahnya.

Baca juga: Kementerian BUMN Beberkan Kriteria Calon Kuat Dirut Garuda, dari Eksternal?

Selain itu, dengan adanya direktur khusus safety dan pelayanan, rencana kerja dari perusahaan pun akan jelas. Perseroan juga bisa lebih fokus untuk merebut kembali tahta sebagai awak kabin terbaik di dunia dari Singapore Airlines.

"Supaya anggaran belanja bisa terarah. Jadi jelas. Ada yang namanya rencana anggaran. Kalau dijadikan satu bisa memberikan jumlah karyawan 3.500 yang besar di mana menanggung jumlah yang lebih kecil dari kita," tukasnya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta