
Pantau.com - Kepala Ekonom BCA, David Sumual, meminta semua pihak tetap mewaspadai dampak COVID-19. Meski sektor pasar keuangan global menunjukkan tanda perbaikan.
“Penyakit ini susah ditebak, ke mana arahnya,” katanya dalam acara Indonesia Macroeconomics Update 2020 secara daring di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Baca juga: Kemenkeu: Gegara Pandemi Virus Korona Pengangguran Bisa Naik 5 Juta Orang
Menurutnya, tanda-tanda perbaikan itu ditunjukkan dengan penurunan indeks volatibiltas yang sebelumnya mencapai 80, atau angka yang mirip dengan krisis keuangan pada 2008, kini sudah turun menjadi 40.
David menjelaskan pelaku pasar keuangan global juga lebih tenang salah satunya setelah bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) melakukan intervensi di pasar termasuk kerja sama swap valas dan membuka pasar repo dengan bank sentral negara lain, termasuk Indonesia.
Meski begitu, wabah COVID-19 ini yang sudah merambah seluruh dunia dikhawatirkan menyebabkan ekonomi global bisa memasuki resesi tahun ini. Kondisi itu, kata dia, berbeda dengan pandangan para ekonom dunia yang meleset sebelum periode Maret dan April 2020.
Baca juga: Rupiah Menguat Jelang Akhir Pekan Rp15.465 per Dolar
Awalnya, lanjut dia, wabah COVID-19 hanya berdampak kepada ekonomi China yang memiliki porsi sebesar 16 persen perdagangan dunia. Namun, wabah ternyata menyebar hingga Eropa dan Amerika Serikat, yang kedua kawasan ini menguasai sekitar 50 persen perdagangan global.
“Walaupun penyakit ini bisa menurun di kuartal tiga tapi bisa saja dampak ekonomi bisa berlanjut kuartal tiga dan empat hingga awal tahun depan,” tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta