
Pantau - Terletak di distrik Yongsan-gu, Seoul, Gwangcheonok menjadi tujuan tersembunyi bagi pencinta kuliner yang ingin merasakan cita rasa autentik Korea Utara. Restoran ini dikenal dengan sajian sup tradisional dan masakan yang menggunakan bumbu lebih sederhana dibandingkan gaya Korea Selatan, menghadirkan rasa yang menenangkan sekaligus otentik.
Sundae Gukbap, Hidangan Andalan Gwangcheonok
Dilansir dari The Korea Herald, salah satu hidangan unggulan Gwangcheonok adalah sundae gukbap, sup hangat berisi potongan sosis darah Korea atau sundae, yang disajikan bersama nasi. Jika kebanyakan orang akrab dengan versi Korea Selatan yang menggunakan kuah kental berbumbu gochujang (pasta cabai merah) atau dadaegi (bumbu pedas), versi Korea Utara menawarkan pendekatan berbeda.
Di Gwangcheonok, kuah sup disajikan jernih, menonjolkan rasa alami bahan-bahan yang digunakan. Gaya ini mirip dengan gomguk atau gomtang (sup tulang sapi Korea) yang dibuat dengan merebus tulang sapi dan daging selama berjam-jam hingga menghasilkan kaldu yang ringan namun penuh rasa. Hasilnya adalah pengalaman menyantap sup yang memuaskan tanpa rasa berlebihan.
Baca juga: Jelajahi 8 Tempat Tteokbokki Terlezat di Seoul untuk Pencinta Kuliner
Mempertahankan Tradisi dengan Metode Toryeom
Gwangcheonok tetap setia pada metode toryeom dalam penyajian sundae gukbap. Nasi dan bahan lainnya, seperti potongan daging babi, ditempatkan dalam mangkuk batu panas, kemudian kuah mendidih dituangkan ke atasnya. Proses ini memastikan hidangan disajikan dalam kondisi panas dengan bahan-bahan yang lembut dan rasa yang sempurna. Hasil akhirnya adalah semangkuk gukbap yang menghangatkan tubuh dan menenangkan hati.
Kkakdugi Sebagai Pelengkap Sempurna
Hidangan gukbap tak lengkap tanpa pendamping tradisionalnya, yaitu kkakdugi, kimchi lobak yang pedas, renyah, dan terfermentasi dengan baik. Di Gwangcheonok, kkakdugi disajikan dengan cita rasa yang seimbang, menambah dimensi rasa pada sup tanpa menghilangkan keaslian rasa utama.
Nokdujeon, Pancake Kacang Hijau yang Wajib Dicoba
Sebagai pelengkap, jangan lewatkan nokdujeon, pancake kacang hijau khas Korea. Dengan tekstur luar yang renyah dan bagian dalam yang kenyal, hidangan ini memiliki cita rasa gurih yang dapat diperkaya dengan tambahan daun bawang, kimchi, atau bumbu lain sesuai selera.
Baca juga: Namyeong-dong, Surga Kuliner di Tengah Seoul yang Kembali Hidup Berkat Netflix
Melestarikan Tradisi Kuliner Korea Utara
Gwangcheonok tidak hanya menawarkan makanan, tetapi juga pengalaman budaya yang kaya. Dengan tetap mempertahankan tradisi kuliner Korea Utara, restoran ini menjadi tempat yang bermakna bagi mereka yang ingin memahami kehidupan di Korea Utara melalui makanan. Hidangan yang disajikan tidak hanya memberikan rasa nyaman, tetapi juga membawa sentuhan nostalgia bagi warga Korea Utara yang menetap di Selatan.
Suasana Retro yang Memikat
Interior bergaya retro menambah daya tarik Gwangcheonok, menciptakan suasana hangat yang sempurna untuk menikmati hidangan berkuah. Selain sundae gukbap, menu lainnya seperti stir-fried sundae, buntut babi kukus, dan piring daging dingin juga tersedia, menonjolkan kekayaan rasa khas Korea Utara yang sederhana namun mendalam.
Destinasi Kuliner yang Wajib Dikunjungi
Bagi Anda yang menyukai makanan ringan dengan cita rasa autentik atau sekadar ingin menjelajahi budaya Korea Utara, Gwangcheonok adalah pilihan yang tepat. Setiap gigitan membawa Anda pada perjalanan kuliner yang menampilkan tradisi, kesederhanaan, dan kenyamanan.
Jam Operasional: Setiap hari pukul 11.00 hingga 23.00.
Harga: Sundae gukbap mulai dari 11.000 won (sekitar Rp.124.614), pancake kacang hijau 12.000 won (sekitar Rp.135.940).
- Penulis :
- Latisha Asharani