Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Katedral St. Louis, Ikon Bersejarah di French Quarter, New Orleans

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Katedral St. Louis, Ikon Bersejarah di French Quarter, New Orleans
Foto: Katedral St. Louis di New Orleans (citydays.com)

Pantau - Katedral St. Louis berdiri megah di jantung French Quarter, New Orleans, menghadap Jackson Square dengan latar belakang Sungai Mississippi. Diapit oleh Cabildo dan Presbytère, bangunan ini menjadi salah satu landmark paling ikonik di kota tersebut. Dibangun pada 1727, katedral ini merupakan salah satu gereja Katolik Roma tertua yang masih aktif di Amerika Serikat. Keindahan dan sejarahnya menjadikannya magnet bagi wisatawan dan peziarah dari seluruh dunia.

Sejarah Singkat Katedral St. Louis

Awal Berdiri (1718-1727)

Sejak 1718, lokasi ini telah menjadi tempat ibadah. Pada 1721, insinyur Prancis Adrien De Pauger merancang gereja yang didedikasikan untuk Raja Louis IX, raja Prancis yang dikanonisasi. Sayangnya, De Pauger meninggal sebelum proyek selesai, dan jenazahnya dimakamkan di dalam gereja yang belum rampung.

Kebakaran Besar 1788

Pada 1788, kebakaran besar menghancurkan katedral bersama bangunan-bangunan di sekitarnya. Kebakaran ini dimulai dari rumah Bendahara Militer Vincente Jose Nunez di Chartres Street. Rekonstruksi dimulai setahun kemudian dan selesai pada 1794, menciptakan struktur baru yang menggabungkan gaya arsitektur Prancis dan Spanyol.

Baca juga: Eclectic Menagerie Park, Taman Patung Logam Raksasa yang Menjadi Ikon Unik Houston

Ekspansi Abad ke-19

Pada 1819, menara pusat dengan jam dan lonceng ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan komunitas yang terus berkembang. Proyek besar lainnya pada 1849 memperluas bangunan agar lebih sesuai dengan pertumbuhan populasi New Orleans. Namun, selama proses konstruksi, menara pusat runtuh pada 1850, memaksa arsitek Alexander Sampson untuk mengawasi desain ulang.

Perubahan di Abad ke-20

Pada abad ke-20, katedral mengalami transformasi signifikan. Selain menjadi pusat misa berbahasa Prancis dan Inggris, katedral ini juga menjadi saksi sejumlah peristiwa penting, termasuk ledakan bom pada 1909 dan penutupan sementara untuk perbaikan fondasi dari 1916 hingga 1917.

Ujian dari Badai Katrina (2005)

Badai Katrina memberikan tantangan besar bagi katedral ini. Angin kencang merusak gerbang ornamental, patung Yesus di Taman St. Anthony, serta menyebabkan kerusakan parah pada organ Holtkamp akibat air. Meski demikian, restorasi dilakukan dengan penuh dedikasi, dan organ yang telah diperbaiki akhirnya dipasang kembali pada 2008.

Baca juga: Eksentrik dan Misterius! Menelusuri Makam Piramida Nicolas Cage di New Orleans

Keindahan Arsitektur Katedral St. Louis

Eksterior yang Ikonik

Dari Jackson Square, katedral memamerkan tiga menara yang menjulang tinggi, menciptakan siluet yang khas. Menara pusat, yang dirancang oleh J. N. B. de Pouilly, menjadi daya tarik utama, sementara dua menara lainnya menambah kesan simetri yang sempurna.

Interior Megah

Bagian dalam katedral dihiasi jendela kaca patri yang menceritakan kisah kehidupan Raja Louis IX, altar bergaya Rococo, dan fresko karya Erasmus Humbrecht. Selain itu, mosaik-mosaik rumit yang terdiri dari lebih dari 41 juta potongan kaca menjadi salah satu daya tarik utama.

Taman St. Anthony

Di belakang katedral, Taman St. Anthony menawarkan tempat yang tenang untuk refleksi spiritual. Dengan patung Yesus yang berdiri kokoh, taman ini pernah menjadi area pemakaman sebelum diubah menjadi ruang hijau. Renovasi oleh arsitek lanskap Prancis Louis Benech pasca-Badai Katrina menambah keindahan taman ini.

Baca juga: Abbotsford Convent, Dari Lembaga Amal hingga Pusat Budaya

Tradisi Keagamaan dan Legenda Supernatural

Katedral ini menjadi pusat berbagai perayaan keagamaan, seperti Paskah, Natal, dan upacara Minggu Palem. Selain itu, kisah-kisah supernatural juga melingkupi katedral ini. Beberapa pengunjung mengaku melihat roh Père Antoine, seorang imam yang dimakamkan di katedral, muncul selama Misa Malam Natal. Suara Père Dagobert, imam lainnya, konon terdengar melantunkan doa Kyrie pada hari-hari hujan.

Pengakuan Dunia dan Kunjungan Tokoh Penting

Pada 1964, Paus Paulus VI menganugerahkan gelar basilika minor kepada katedral ini. Dua dekade kemudian, pada 1987, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi katedral, menambah nilai historisnya. Hingga kini, katedral ini menjadi destinasi utama bagi wisatawan, seniman, dan peziarah.

Katedral St. Louis tidak hanya menjadi simbol iman dan sejarah, tetapi juga saksi bisu perjalanan waktu. Keindahan arsitekturnya, warisan budaya, dan kisah-kisah unik yang melingkupinya menjadikan katedral ini sebagai salah satu harta karun New Orleans. Dengan terus menjadi pusat ibadah dan daya tarik wisata, katedral ini menghubungkan masa lalu dengan masa kini, menawarkan pengalaman spiritual dan budaya yang mendalam bagi setiap pengunjung.

Penulis :
Latisha Asharani