HOME  ⁄  Food & Travel

Abbotsford Convent, Dari Lembaga Amal hingga Pusat Budaya

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Abbotsford Convent, Dari Lembaga Amal hingga Pusat Budaya
Foto: Abbotsford Convent di Melbourne (citydays.com)

Pantau - Abbotsford Convent didirikan pada tahun 1863 oleh Sisters of the Good Shepherd, sekelompok biarawati Prancis, di Melbourne. Saat itu, kota ini tengah menghadapi ketimpangan sosial yang besar, terutama setelah dampak demam emas Victoria. Convent ini hadir untuk mengatasi kebutuhan mendesak akan lembaga amal yang bisa memberikan tempat tinggal, pendidikan, dan pekerjaan bagi gadis-gadis yang terabaikan, dengan kapasitas mencapai 1.000 orang.

Kontroversi Kebijakan Moral

Convent ini memiliki kebijakan yang sangat kontroversial. Berdasarkan doktrin 'kontaminasi' yang berkembang di abad ke-19, mereka percaya bahwa dosa bisa menular melalui kontak fisik. Akibatnya, para gadis dipisahkan berdasarkan moralitas mereka dan dijaga jarak, bahkan saat beribadah di gereja yang dibagi menjadi beberapa bagian menggunakan sekat.

Kelompok yang dianggap 'lebih baik' mungkin diperlakukan lebih baik, namun banyak laporan mengejutkan mengenai perlakuan terhadap kelompok yang dianggap 'kurang baik'. Salah seorang mantan penghuni sebagaimana dilansir dari CityDays mengungkapkan, "Kami dipaksa bekerja di laundry pada usia 14 tahun, tidak diizinkan sekolah. Sementara itu, mereka menghasilkan banyak uang dari kami yang membersihkan seprai dan handuk untuk hotel-hotel mewah."

Baca juga: Menelusuri Sejarah dan Keunikan Rumah Terkecil di Toronto

Peran Abbotsford Convent di Tengah Ketimpangan Sosial Melbourne

Meskipun memiliki sejarah yang penuh kontroversi, Abbotsford Convent tidak sepenuhnya dikenang buruk. Ketika pertama kali didirikan, Melbourne adalah kota yang dilanda ketidaksetaraan sosial akibat dampak dari demam emas Victoria. Di tengah kesulitan tersebut, convent ini berperan penting dengan menyediakan makanan bagi anak-anak yang membutuhkan, meskipun melalui cara yang sangat problematis, yaitu dengan memanfaatkan kerja paksa anak-anak.

Reformasi dan Transformasi Abbotsford Convent

Pada awal 1950-an, convent ini mengalami reformasi yang mengurangi kebijakan kerasnya. Fasilitas ini beroperasi hingga tahun 1974 sebelum akhirnya terbengkalai. Di tahun 1990-an, kondisi situs ini semakin memburuk, namun kampanye dari masyarakat sekitar berhasil menyelamatkan bangunan bersejarah tersebut. Kini, Abbotsford Convent menjadi pusat seni, budaya, dan pendidikan yang luas, dengan sejumlah bangunan bersejarah yang masih dapat dinikmati, seperti sekolah industri bergaya Prancis abad pertengahan.

Mengunjungi Abbotsford Convent: Destinasi Budaya dan Sejarah

Abbotsford Convent kini dapat dikunjungi setiap hari dengan jam operasional dari pukul 07.30 hingga 21.30 (Minggu-Selasa) dan 07.30 hingga 22.30 (Rabu-Sabtu). Tempat ini menyelenggarakan berbagai pameran dan acara sepanjang tahun, serta memiliki kafe, toko roti, dan restoran dengan sistem bayar sesuai kemampuan. Lokasinya dapat dijangkau dengan berjalan kaki sekitar satu jam dari pusat kota, atau menggunakan tram nomor 12 dan 109, serta bus 200, 207, 905, 906, dan 907.

Baca juga: The King Center, Warisan Perjuangan Martin Luther King Jr.

Penulis :
Latisha Asharani