Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

National Underground Railroad Freedom Center di Ohio: Dari Penjara Budak hingga Api Kebebasan

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

National Underground Railroad Freedom Center di Ohio: Dari Penjara Budak hingga Api Kebebasan
Foto: National Underground Railroad Freedom Center di Ohio (freedomcenter.org)

Pantau - Konsep Museum Pusat Kebebasan pertama kali diajukan pada tahun 1994. Setelah sepuluh tahun perencanaan, penggalangan dana, dan konstruksi yang cermat, museum ini akhirnya dibuka pada 3 Agustus 2004 dan menyambut 20.000 pengunjung. Pada tahun pertama, jumlah pengunjung meningkat pesat menjadi 280.000 orang dari seluruh dunia.

Dengan biaya pembangunan mencapai 110 juta dolar (setara Rp.1,7 T), museum ini mencakup 158.000 kaki persegi dan terbagi dalam tiga paviliun yang melambangkan keberanian, kerja sama, dan ketekunan. Eksterior bangunannya menggambarkan transisi dari perbudakan menuju kebebasan, dengan desain yang menampilkan kegelapan yang memberi jalan pada cahaya, menciptakan lengkungan dan lipatan dramatis. Desain ini dikerjakan oleh Boora Architects bekerja sama dengan Blackburn Architects, menambah pengalaman reflektif bagi pengunjung.

Di dalam Freedom Center, pengunjung disambut dengan berbagai pameran permanen dan keliling, artefak yang mengharukan, serta tampilan multimedia yang menggambarkan kisah-kisah tentang Underground Railroad. Koleksi museum ini mencakup periode sejarah yang luas, terutama pada masa Perang Saudara, dengan menyoroti kisah pribadi, dokumen langka, dan pameran interaktif yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan orang-orang yang diperbudak, konduktor yang penuh keberanian, dan para penghapusan perbudakan yang gigih.

Baca juga: Black Sabbath Bridge: Monumen Ikonik untuk Band Legendaris dari Birmingham

Dengan kesadaran kontemporer, Freedom Center juga menyoroti keberadaan perbudakan modern dan kewajiban kita untuk mengatasinya. Museum ini berkomitmen untuk mendorong dialog dan mempromosikan keadilan sosial melalui berbagai program pendidikan, acara, dan inisiatif komunitas yang mengajak masyarakat berbicara tentang kesetaraan rasial, hak asasi manusia, dan kebebasan untuk semua. Tempat ini juga memberikan ruang aman bagi individu dan komunitas untuk menghadapi warisan perbudakan, rasisme, dan diskriminasi sambil menginspirasi perubahan positif di masa depan.

Penjara Budak 

Salah satu pameran paling menggugah di Freedom Center adalah Penjara Budak, sebuah bangunan log asli seluas 21 x 30 kaki yang dapat dimasuki oleh pengunjung. Penjara ini digunakan untuk menahan individu yang diperbudak sebelum dijual di lelang. Pada tahun 2003, ini adalah satu-satunya "penjara budak pedesaan" yang tersisa. Beberapa nama budak pertama yang ditahan di dalam penjara ini terukir di papan kayu—mungkin oleh pedagang budak yang menggunakannya. Keadaan sempit dan menekan ini menjadi pengingat yang kuat akan kekejaman dan dehumanisasi yang dialami oleh mereka yang diperbudak.

Api Kebebasan 

Di pusat museum, pengunjung akan menemukan Api Kebebasan, sebuah memorial yang menghormati jutaan orang yang diperbudak dan ribuan yang berjuang untuk kebebasan. Api ini menjadi simbol harapan, ketahanan, dan perjuangan abadi untuk kebebasan.

Baca juga: Dudley Castle, Warisan Sejarah Birmingham yang Terjaga di Tengah Kehancuran

Program Jaringan Kebebasan Underground Railroad 

Program Network to Freedom, yang diluncurkan pada 1998 oleh National Park Service, bertujuan untuk menghormati para pejuang Underground Railroad dengan tiga pendekatan utama: mendidik publik, melestarikan dokumen penting, dan menciptakan jaringan situs bersejarah, program interpretatif, serta fasilitas penelitian mengenai Underground Railroad. Hingga kini, lebih dari 700 situs terdaftar dalam Network to Freedom, aktif dalam mengenang kisah-kisah Underground Railroad yang terlupakan atau hilang, dengan tetap menghormati sejarah lokal.

Penulis :
Latisha Asharani