Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Menelusuri Rumah Kelahiran Adolf Hitler yang Dijadikan Kantor Polisi untuk Cegah Pemuja Nazi Berziarah

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Menelusuri Rumah Kelahiran Adolf Hitler yang Dijadikan Kantor Polisi untuk Cegah Pemuja Nazi Berziarah
Foto: Rumah kelahiran Hitler di Braunau am Inn (Tangkapan layar YouTube On Demand News)

Pantau - Braunau am Inn, sebuah kota kecil yang terletak di perbatasan Austria dan Jerman, terkenal sebagai tempat kelahiran diktator Jerman, Adolf Hitler. Rumah tempat ia dilahirkan telah menjadi topik kontroversial selama bertahun-tahun, terkait dengan apakah seharusnya bangunan tersebut dilestarikan atau dihancurkan. Beberapa pihak berpendapat bahwa situs ini memiliki nilai sejarah penting, sementara yang lain khawatir bahwa tempat tersebut bisa menjadi pusat ziarah bagi kelompok neo-Nazi.

Sejarah Rumah Kelahiran Hitler 

Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889 di lantai dua bangunan Salzburger Vorstadt 15 di Braunau am Inn. Ia tinggal di rumah ini hanya selama dua tahun sebelum keluarganya pindah ke Linz, Austria. Pada tahun 1912, keluarga Pommer membeli properti tersebut dan membuka sebuah kafe di lantai bawah. Pada 1930-an, aktivis sayap kanan mulai mengunjungi rumah ini, dan pada 1938, saat Austria dianeksasi oleh Nazi, Martin Bormann membeli bangunan tersebut dan mengubahnya menjadi Pusat Budaya Sosialis Nasional, dengan inisial "MB" yang masih terlihat di fasadnya.

Pasca Perang Dunia II 

Setelah Perang Dunia II, keluarga Pommer mendapatkan kembali properti tersebut setelah melalui perjuangan hukum yang panjang. Bangunan tersebut sempat difungsikan sebagai pusat bagi penyandang disabilitas. Namun, keluarga Pommer terlibat konflik dengan pemerintah karena menolak melakukan renovasi yang diminta. Untuk mencegah bangunan tersebut menjadi tempat ziarah bagi kelompok ekstrem kanan, pemerintah Austria memulai prosedur ekpropriasi, dengan tujuan awal mendirikan sebuah pusat peringatan tentang bahaya totalitarianisme dan kekejaman Perang Dunia II.

Baca juga: Führermuseum, Museum Impian Hitler yang Tidak Pernah Terwujud

Dijadikan Kantor Polisi

Setelah bertahun-tahun sengketa hukum, akhirnya pada tahun 2019, pemerintah Austria memutuskan bahwa bangunan tersebut akan digunakan sebagai kantor polisi. Keputusan ini diambil untuk menanggapi kekhawatiran bahwa bangunan itu bisa menjadi situs pemujaan bagi neo-Nazi. Menteri Dalam Negeri Austria, Wolfgang Peschorn, menegaskan bahwa penggunaan bangunan oleh kepolisian akan memberi sinyal jelas bahwa tempat ini tidak lagi memiliki kaitan dengan kenangan Nazi.

Bangunan tiga lantai berwarna kuning ini kini dilengkapi dengan batu peringatan yang bertuliskan, "Untuk perdamaian, kebebasan, dan demokrasi. Tidak ada lagi fasisme. Jutaan korban adalah peringatan." Rumah yang dulu berfungsi sebagai galeri seni dan perpustakaan ini, nantinya akan direnovasi lebih lanjut dengan desain baru yang lebih modern, melalui kompetisi arsitektur yang diadakan oleh pemerintah Austria.

Keputusan ini mengakhiri protes panjang dan ketegangan seputar nasib rumah kelahiran Adolf Hitler, yang sebelumnya telah menjadi simbol perdebatan tentang bagaimana mengenang masa lalu yang kelam tanpa memuliakannya.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Kematian Pemimpin Nazi Adolf Hitler di Akhir Perang Dunia II

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani

Terpopuler