
Pantau - Pada 1793, Letnan Gubernur Pertama Kanada Hulu, John Graves Simcoe, mendirikan kota York—kini bagian dari Toronto—sebagai pusat militer. Kota ini menjadi ibu kota Kanada Hulu dan berisiko tinggi diserang Amerika Serikat yang tengah berkonflik dengan Kanada.
Simcoe segera menyadari keunggulan strategis kawasan ini, terutama karena lokasinya di tepi Danau Ontario dan keberadaan 15 pulau yang membentuk pelabuhan alami. Ia pun memerintahkan pembangunan benteng pertahanan, termasuk satu di sudut Pulau Centre yang dinamai Gibraltar Point, mengacu pada Semenanjung Gibraltar yang strategis di Laut Mediterania.
Pembangunan Mercusuar Gibraltar Point
Pada 1803, Parlemen Kanada Hulu menekankan pentingnya keselamatan kapal yang semakin meningkat perannya dalam mobilitas tenaga kerja, barang, dan sumber daya militer. Mereka pun memerintahkan pembangunan tiga mercusuar di Pulau Simcoe, Mississauga Point, dan Gibraltar Point. Dari ketiganya, hanya Mercusuar Gibraltar Point yang masih berdiri hingga kini.
Selesai dibangun pada 1808, mercusuar ini awalnya setinggi 52 kaki sebelum diperpanjang menjadi 82 kaki pada 1832. Bangunan ini segera menjadi landmark penting yang menjaga pintu masuk pelabuhan Toronto.
Baca juga: Pease District Park, Simbol Keindahan Alam dan Warisan Budaya Austin
Misteri Kematian Penjaga Pertama Mercusuar
John Paul Radelmüller, penjaga pertama mercusuar sejak 1809, berasal dari Bavaria dan sempat bekerja untuk keluarga kerajaan sebelum hijrah ke Amerika Utara. Ia berencana pensiun sebagai petani, tetapi kegaduhan Revolusi Prancis membuatnya tetap bekerja.
Pada 1815, Radelmüller tiba-tiba menghilang. Ia dikenal sering mengundang tentara dari Benteng Gibraltar Point untuk minum bersama. Beberapa sumber menggambarkannya sebagai pria ramah yang suka berbagi minuman, sementara legenda lain menyebutnya sebagai penyelundup alkohol.
Saat penyelidikan dilakukan, ditemukan bukti dugaan pembunuhan brutal. Tentara yang diduga pelaku ditangkap dan diadili, tetapi tanpa jasad sebagai bukti, mereka dibebaskan. Spekulasi menyebut bahwa mereka membunuh Radelmüller karena alkohol berkualitas buruk atau pertengkaran yang berujung fatal.
Pada 1893, George Durnan, penjaga mercusuar saat itu, menemukan rahang manusia yang diyakini sebagai sisa jasad Radelmüller. Namun, kepastian mengenai siapa yang menguburnya dan di mana sisa jasadnya tetap menjadi misteri.
Baca juga: Dandelion Chocolate, Cokelat Bean-to-Bar Berkualitas dari San Francisco
Legenda dan Penampakan di Gibraltar Point
Roh Radelmüller diyakini masih menghantui mercusuar, konon karena misteri kematiannya yang belum terpecahkan. Beberapa saksi mengaku mendengar suara erangan dan langkah kaki di tangga mercusuar.
Meskipun telah dimodernisasi, Mercusuar Gibraltar Point kini tidak lagi beroperasi dan dibuka untuk tur bagi pengunjung yang ingin menyelidiki sejarah dan misterinya sendiri.
- Penulis :
- Latisha Asharani