
Pantau - Baha'i House of Worship, dikenal juga sebagai Kuil Baha'i, menjulang setinggi 190 kaki di Wilmette, pinggiran utara Chicago. Dengan desain menyerupai renda berkilauan dan kubah putih yang megah, bangunan ini tampak rapuh, namun sejatinya terbuat dari beton yang dicampur kuarsa, menciptakan efek berkilau yang khas.
Simbolisme dalam Desain
Kuil ini memiliki sembilan sisi, sembilan pintu, dan sembilan taman. Angka sembilan melambangkan kesempurnaan dan persatuan dalam kepercayaan Baha'i. Di dalamnya, arsitektur dan simbol dari berbagai agama seperti Yudaisme, Kristen, Islam, Buddha, dan Hindu mencerminkan keyakinan akan kesatuan umat manusia.
Landmark Bersejarah
Ditunjuk sebagai National Historic Landmark pada 1978 dan termasuk dalam Tujuh Keajaiban Illinois, kuil ini menarik sekitar 250.000 pengunjung setiap tahun. Dijuluki "Temple of Light and Unity" dan "Mother Temple of the West," bangunan ini merupakan kuil Baha'i tertua yang masih berdiri hingga saat ini.
Baca juga: 5 Curug Eksotis di Geopark Ciletuh yang Menawarkan Keindahan Alam Luar Biasa
Kepercayaan Baha'i
Pengikut Baha'i percaya bahwa tujuan hidup adalah mengenal dan menyembah Tuhan serta mengembangkan kebajikan. Mereka menjalankan doa harian, melayani kemanusiaan, serta menjunjung tinggi moralitas seperti kejujuran dan kesetiaan. Baha'i menolak materialisme, politik partisan, dan kebiasaan buruk seperti alkohol dan perjudian. Tanpa adanya pendeta, setiap individu bertanggung jawab mencari kebenaran secara mandiri.
Secara sosial, ajaran Baha'i menekankan kesetaraan gender, penghapusan prasangka, solusi spiritual untuk masalah ekonomi, serta pengurangan kesenjangan sosial. Kepercayaan ini juga mendukung bahasa global, mata uang universal, dan sistem ukuran terpadu, serta mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama harus saling melengkapi.
Sejarah Baha'i
Diajarkan oleh Bahá’u’lláh di Iran pada abad ke-19, ajaran Baha'i mengusung kesatuan agama dan ras serta perdamaian dunia. Kepercayaan ini diperkenalkan di Amerika Serikat melalui Parlemen Agama Dunia pada 1893. Dengan lima hingga tujuh juta pengikut di seluruh dunia, Baha'i memiliki beberapa kuil unik, termasuk Baha'i House of Worship di Wilmette yang menjadi kuil tertua dan terbesar.
Baca juga: Wisata Sejarah di Sydney: Mrs Macquarie's Chair dan Warisan Elizabeth Macquarie
Pembangunan Kuil
Gagasan pembangunan kuil ini muncul pada 1903 oleh komunitas Baha'i Chicago. Lokasi di dekat Danau Michigan direkomendasikan oleh `Abdu’l-Bahá. Meskipun tanah sudah dibeli pada 1907, realisasi pembangunan memakan waktu hampir lima dekade akibat Perang Dunia dan Depresi Besar yang menghambat pendanaan. Akhirnya, kuil ini rampung pada 1953 dengan dukungan donasi dari umat Baha'i global.
Tantangan dalam Konstruksi
Fondasi selesai pada 1922, tetapi pembangunan terhambat selama beberapa dekade. Selama periode sulit, berbagai kontribusi dari umat Baha'i memungkinkan proyek tetap berjalan. Salah satu sumbangan unik adalah potongan batu kapur dari Nettie Tobin, seorang warga Chicago. Kuil akhirnya diresmikan pada 2 Mei 1953 dalam upacara yang dihadiri 3.500 orang.
Arsitektur dan Keunikan Kuil
Setiap rumah ibadah Baha'i memiliki struktur sembilan sisi dengan kubah besar serta taman yang indah. Desain ini merepresentasikan ajaran tentang kesatuan umat manusia. Louis Bourgeois, arsitek kelahiran Kanada, menggabungkan elemen dari berbagai gaya arsitektur, termasuk simetri neoklasik, lengkungan Gotik, dan ornamen Islam.
Baca juga: Danau Khovsgol, Permata Tersembunyi dengan Air Jernih di Mongolia
Material bangunan awalnya direncanakan dari batu kapur, granit, dan aluminium, tetapi akhirnya dipilih beton untuk daya tahan lebih baik. John Earley, seorang ahli kerajinan, memberikan sentuhan visual unik pada permukaan beton.
Di dalam kuil, terdapat inskripsi Arab dari "Greatest Name" Baha'i. Ayat suci dari berbagai agama juga dibacakan di dalamnya, menciptakan suasana yang inklusif bagi semua pengunjung.
Taman Kuil
Dirancang oleh Hilbert Dahl, taman-taman kuil awalnya didominasi tanaman hijau yang mencerminkan estetika pasca-Perang Dunia II. Pemugaran terbaru bertujuan mengembalikan desain asli Dahl dengan mengganti tanaman yang tumbuh terlalu cepat dengan spesies yang lebih stabil.
Carol Yetken, arsitek lanskap yang terlibat dalam restorasi, menekankan pentingnya mempertahankan konsep awal Dahl. Faktor lingkungan seperti angin dan kelembapan dari Danau Michigan mempengaruhi pilihan tanaman dalam desain taman.
Panduan untuk Pengunjung
Saat mengunjungi Baha'i House of Worship di Wilmette, pengunjung diharapkan mengikuti aturan yang berlaku:
- Kenakan pakaian sopan.
- Hanya anjing pemandu yang diperbolehkan.
- Sepeda harus diparkir di tempat yang disediakan.
- Fotografi komersial dan di dalam auditorium dilarang.
Sejak 2015, kuil ini memiliki pusat penyambutan yang memberikan informasi tentang sejarah dan ajaran Baha'i. Pusat ini juga menyediakan ruang untuk diskusi dan refleksi spiritual.
Baca juga: Mengenal Ukiran Batu Aborigin di Sydney, Warisan Budaya Ribuan Tahun
Layanan dan Acara
Kuil ini mengadakan layanan ibadah setiap Rabu hingga Minggu pukul 12:30 dan 18:00. Pada Minggu siang, terdapat layanan dengan paduan suara kuil. Kegiatan lain seperti kelas anak-anak, kelompok pemuda, serta perayaan hari raya Baha'i juga tersedia.
Sebagai tempat ibadah terbuka untuk semua, Baha'i House of Worship tidak hanya menjadi keajaiban arsitektur tetapi juga simbol persatuan dan kedamaian dunia.
- Penulis :
- Latisha Asharani