
Pantau - Balut adalah salah satu makanan eksotis khas Filipina yang juga populer di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam dan Kamboja. Makanan ini berupa telur bebek yang telah dibuahi dan dibiarkan berkembang selama beberapa hari sebelum akhirnya direbus dan dikonsumsi langsung. Walaupun terdengar ekstrem bagi sebagian orang, balut memiliki banyak penggemar karena cita rasanya yang unik dan kandungan gizinya yang tinggi.
Baca juga: Tiramisu: Rahasia Dessert Italia yang Lezat dan Mudah Dibuat
Asal-Usul Balut

Balut dipercaya berasal dari budaya kuliner Tiongkok yang kemudian diperkenalkan ke Filipina oleh pedagang Tiongkok beberapa abad yang lalu. Kata "balut" sendiri berasal dari bahasa Tagalog yang berarti "dibungkus," merujuk pada embrio bebek yang terlindung dalam cangkang telur selama proses inkubasi.
Makanan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Filipina, sering dijual sebagai makanan jalanan (street food) dan disantap di malam hari. Selain di Filipina, balut juga dikonsumsi di Vietnam dengan sebutan "hot vit lon" dan di Kamboja dikenal sebagai “pong tia koun.”
Proses Pembuatan Balut
Membuat balut membutuhkan teknik dan kesabaran, karena prosesnya cukup panjang. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam pembuatan balut:
1. Pemilihan Telur Bebek
Telur bebek yang digunakan harus sudah dibuahi dan dipilih berdasarkan kualitas terbaik. Biasanya, telur yang ideal untuk balut berusia sekitar 14 hingga 21 hari setelah pembuahan.
2. Inkubasi atau Pemanasan
Setelah telur dipilih, mereka diinkubasi dalam lingkungan hangat dengan suhu sekitar 38–42°C. Metode tradisional biasanya menggunakan sekam padi yang dipanaskan sebagai media inkubasi.
3. Pemeriksaan dengan Candling
Pada hari ke-14 hingga ke-21, telur diperiksa dengan metode candling (penyinaran) untuk melihat perkembangan embrio di dalamnya. Telur yang tidak berkembang dengan baik akan disisihkan.
4. Perebusan
Setelah inkubasi selesai, telur direbus selama sekitar 20–30 menit hingga matang sempurna. Perebusan ini menjaga tekstur unik balut, yang memiliki kombinasi kuning telur, kaldu alami, dan embrio bebek yang sudah mulai terbentuk.
5. Penyajian
Balut biasanya dimakan langsung dari cangkangnya dengan menambahkan sedikit garam, cuka, atau cabai untuk meningkatkan cita rasanya. Beberapa orang juga menyantapnya dengan saus kecap atau rempah-rempah lain.
Baca juga: Essel: Tempat Makan Favorit untuk Pecinta Kuliner Korea
Rasa dan Tekstur Balut
Balut memiliki kombinasi rasa yang kaya dan unik. Berikut beberapa komponen tekstur yang akan ditemukan saat menyantap balut:
- Cairan kaldu alami: Bagian pertama yang dinikmati adalah cairan dalam telur yang beraroma gurih dan asin.
- Kuning telur: Lembut dan creamy, mirip dengan telur rebus biasa tetapi lebih kaya rasa.
- Embrio bebek: Memiliki tekstur sedikit kenyal dengan rasa yang mirip dengan hati ayam atau daging unggas.
Manfaat Gizi Balut
Balut bukan hanya makanan yang unik tetapi juga memiliki banyak manfaat gizi. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatannya:
- Kaya Protein – Balut mengandung protein tinggi yang bermanfaat untuk pertumbuhan otot dan perbaikan jaringan tubuh.
- Sumber Kalsium – Bagian cangkang lunaknya kaya akan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
- Mengandung Zat Besi – Zat besi dalam balut membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan mencegah anemia.
- Vitamin B Kompleks – Membantu metabolisme tubuh dan meningkatkan energi.
- Meningkatkan Kesuburan – Beberapa budaya percaya bahwa balut dapat meningkatkan stamina dan kesuburan pria.
Fakta Menarik tentang Balut
Balut memiliki banyak cerita unik dan menjadi bagian dari berbagai tradisi serta tantangan kuliner. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang balut:
- Makanan Jalanan Favorit di Filipina: Balut sering dijajakan oleh pedagang kaki lima, terutama pada malam hari.
- Dianggap Sebagai "Aphrodisiac": Banyak yang percaya bahwa makan balut dapat meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
- Dijadikan Tantangan di Acara Kuliner: Balut sering muncul dalam acara tantangan makan ekstrem, seperti di acara Fear Factor.
- Dapat Dimakan dengan Berbagai Cara: Selain direbus, balut juga bisa digoreng, dijadikan omelet, atau bahkan diolah menjadi sup.
- Memiliki Aroma Khas: Aroma balut cukup kuat dan bisa menjadi tantangan bagi orang yang belum terbiasa.
Kontroversi dan Persepsi Balut
Meskipun sangat populer di Filipina dan negara lain di Asia Tenggara, balut sering kali mendapatkan reaksi yang beragam di luar budaya aslinya. Beberapa alasan mengapa balut dianggap kontroversial meliputi:
- Tampilan yang Tidak Biasa: Bagi sebagian orang, melihat embrio bebek dalam telur bisa menjadi hal yang kurang menggugah selera.
- Isu Etika: Beberapa kelompok pecinta hewan menganggap konsumsi balut sebagai tindakan yang tidak etis karena embrio sudah dalam tahap perkembangan yang cukup lanjut.
- Citra sebagai Makanan Ekstrem: Di beberapa negara Barat, balut sering dianggap sebagai makanan ekstrem dan tidak biasa.
Namun, bagi banyak orang di Filipina, balut adalah bagian dari budaya kuliner yang telah diwariskan secara turun-temurun dan tetap menjadi makanan yang dicintai.
Balut adalah makanan khas Filipina yang unik dan memiliki nilai budaya tinggi. Dari proses pembuatannya yang rumit hingga manfaat gizinya yang melimpah, balut merupakan makanan yang patut dicoba bagi pecinta kuliner yang ingin mengeksplorasi rasa baru. Meskipun memiliki tampilan yang ekstrem bagi sebagian orang, balut tetap menjadi salah satu makanan jalanan paling populer di Filipina.
Bagi yang ingin mencoba, pastikan untuk menyantapnya dengan cara yang benar, menambahkan sedikit garam atau cuka untuk meningkatkan rasanya, dan menikmati pengalaman kuliner yang tak terlupakan!
- Penulis :
- Pranayla Mauli Fathiha
- Editor :
- Pranayla Mauli Fathiha