
Pantau - Boston Massacre Site di pusat kota Boston merupakan monumen bersejarah yang menandai peristiwa penting dalam sejarah Amerika. Pada 5 Maret 1770, bentrokan antara tentara Inggris dan kolonis Amerika di lokasi ini berujung pada tragedi yang menewaskan lima orang dan melukai beberapa lainnya. Insiden ini memicu kemarahan besar di kalangan kolonis dan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong lahirnya Revolusi Amerika. Kini, situs ini tidak hanya menjadi pengingat akan pengorbanan dan perjuangan para pendahulu, tetapi juga destinasi bersejarah yang menarik bagi wisatawan dan sejarawan yang ingin memahami lebih dalam perjalanan bangsa Amerika menuju kemerdekaan.
Lokasi dan Signifikansi Sejarah

Situs Boston Massacre berada di sepanjang Freedom Trail, rute yang menghubungkan 16 landmark bersejarah menuju kemerdekaan Amerika. Terletak di perempatan State Street dan Congress Street, situs ini ditandai dengan lingkaran batu granit di depan Old State House. Setiap tahun, peristiwa ini dikenang melalui rekonstruksi sejarah yang dipimpin oleh Bostonian Society.
Baca juga: Mary Baker Eddy Library, Mengenal Warisan Pendiri Christian Science di Boston
Latar Belakang Ketegangan
Sebelum insiden ini terjadi, ketegangan antara kolonis dan Inggris semakin meningkat akibat pajak yang diberlakukan melalui Townsend Act tahun 1767. Kondisi ekonomi yang sulit membuat warga Massachusetts menentang pajak tersebut. Untuk menegakkan aturan, Inggris mengirim pasukan dari Resimen ke-14 dan ke-29 pada Oktober 1768, yang justru semakin memicu ketegangan.
Boston menjadi kota di bawah pendudukan militer Inggris, memicu bentrokan antara tentara dan penduduk setempat. Pemuda kolonial sering kali melecehkan pasukan Inggris, hingga akhirnya terjadi insiden yang berujung pada tragedi.
Kronologi Peristiwa
Pada malam 5 Maret 1770, bentrokan di luar Customs House bermula ketika seorang tentara Inggris, Private Hugh White, diintimidasi oleh massa. Kapten Thomas Preston dan tujuh tentaranya datang untuk membantu, tetapi kerumunan semakin agresif dengan melempar es, batu, dan kayu.
Dalam kekacauan tersebut, salah satu tentara melepaskan tembakan, diikuti oleh beberapa lainnya. Lima warga sipil tewas, sementara delapan lainnya terluka. Insiden ini dengan cepat dimanfaatkan oleh para patriot seperti Paul Revere dan Samuel Adams untuk mengobarkan semangat revolusi.
Dampak dan Pengadilan
Lieutenant Governor Thomas Hutchinson segera menenangkan massa dan berjanji akan menegakkan keadilan. Delapan tentara yang terlibat ditangkap, dan dalam pertemuan publik, warga menuntut pemindahan pasukan Inggris dari Boston. Pada 11 Maret 1770, kedua resimen dipindahkan ke Castle William di Pelabuhan Boston untuk menghindari konflik lebih lanjut.
Dalam pengadilan yang berlangsung terpisah, Kapten Preston dan para tentaranya didampingi oleh John Adams, yang kelak menjadi Presiden Amerika Serikat. Adams berargumen bahwa tidak ada perintah tembak yang jelas. Hasilnya, sebagian besar tentara dibebaskan, sementara dua lainnya dihukum ringan dengan cap bakar di tangan sebagai tanda hukuman.
Baca juga: Fort Independence, Benteng Bersejarah di Castle Island Boston
Para Korban dan Warisan Sejarah
Salah satu korban pertama adalah Crispus Attucks, seorang pekerja dermaga keturunan Afrika dan Pribumi, yang kemudian dihormati sebagai pahlawan Revolusi Amerika. Korban lainnya adalah Samuel Gray, James Caldwell, Samuel Maverick, dan Patrick Carr. Pemakaman mereka diatur oleh Sons of Liberty, menjadikan tragedi ini sebagai propaganda perlawanan terhadap Inggris.
Paul Revere memperkuat narasi patriotik melalui ukiran populernya, yang menggambarkan insiden ini sebagai pembantaian brutal. Gambar tersebut disebarluaskan di Boston Gazette, memicu gelombang kemarahan publik terhadap Inggris.
Boston Massacre Site, Penghormatan dan Edukasi

Upaya pelestarian situs ini telah berlangsung selama berabad-abad. Pada tahun 1888, Boston Massacre Monument didirikan oleh Adolph Robert Kraus sebagai penghormatan bagi para korban. Monumen ini menjadi pusat peringatan dan acara publik yang mengenang perjuangan kemerdekaan.
Di sekitar situs ini, berbagai papan informasi, tur berpemandu, dan pameran edukatif memberikan wawasan mengenai latar belakang dan dampak Boston Massacre. Selain itu, Granary Burying Ground yang berdekatan menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi para korban dan tokoh penting seperti Paul Revere, John Hancock, dan Samuel Adams.
Baca juga: Hatch Memorial Shell, Landmark Bersejarah di Boston
Relevansi Masa Kini
Boston Massacre Site bukan sekadar monumen sejarah, tetapi juga pengingat tentang pentingnya kebebasan sipil, keadilan, dan perlawanan terhadap penindasan. Peristiwa ini mencerminkan perjuangan yang masih relevan dalam berbagai aspek sosial dan politik di dunia saat ini. Sebagai simbol semangat perlawanan dan kebebasan, situs ini terus menarik pengunjung untuk belajar dan merenungkan perjalanan panjang menuju kemerdekaan Amerika.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani